Scroll Top

Kolaborasi Lintas Benua: FTP Untag Semarang Jadi Titik Temu Inovasi Pangan Berkelanjutan Dunia

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Suasana hangat terasa sejak pagi di Grha Kebangsaan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Kamis (9/10/2025).

Udara kampus seolah membawa aroma kolaborasi lintas benua ketika para delegasi dari empat negara Eropa melangkah masuk dengan senyum, membangun masa depan teknologi pangan berkelanjutan melalui ilmu pengetahuan dan kemitraan global.

Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Untag Semarang menjadi tuan rumah pertemuan akademisi dari Anhalt University (Jerman), KU Leuven (Belgia), University College Dublin (Irlandia), dan Universidade Católica Portuguesa (Portugal).

Kunjungan ini merupakan bagian dari program FIND4S (Enhancing Higher Education Capacity for Sustainable Data-Driven Food Systems in Indonesia), sebuah proyek kolaborasi internasional yang didanai Uni Eropa melalui program Erasmus+ CBHE.

Rektor Untag Semarang, Prof. Dr. Drs. Suparno, M.Si, menyambut langsung para delegasi dan membuka kegiatan dengan penuh kebanggaan.

Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa kolaborasi internasional menjadi fondasi penting dalam membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan dan berbasis riset.

“FIND4S bukan sekadar proyek akademik, tapi langkah konkret untuk mempertemukan pengetahuan dan kemanusiaan dalam satu meja kerja sama,” ujar Prof. Suparno disambut tepuk tangan para peserta yang memenuhi aula.

Puncak acara diisi General Lecture oleh Prof. Jean Titze dari Anhalt University, Jerman, yang membawakan tema “Produksi Minuman Berbasis Malt dengan Biji-bijian Kaya Karbohidrat.”

Dengan gaya khas akademisi Eropa yang tenang namun memikat, Prof. Titze menjelaskan arah baru dalam sains pangan dunia, yakni pemanfaatan bahan-bahan lokal seperti beras, sorgum, jagung, dan millet sebagai alternatif pengganti barley malt yang selama ini dominan di negara-negara subtropis.

“Indonesia memiliki kekayaan biji-bijian yang luar biasa. Tantangan kita adalah mengubah potensi itu menjadi inovasi bernilai tinggi,” tutur Prof. Titze.

Diskusi berlanjut dalam suasana akrab antara para delegasi, dosen, dan mahasiswa. Ruangan kuliah berubah menjadi forum pertukaran gagasan lintas budaya.

Mahasiswa tampak antusias mengajukan pertanyaan, sementara para profesor Eropa menjawab dengan sabar dan sesekali membagikan pengalaman menarik mereka selama berada di Indonesia.

Usai kuliah umum, para tamu diajak meninjau laboratorium FTP Untag yang baru diresmikan pada Agustus lalu. Mereka melihat berbagai fasilitas riset yang sebagian besar didukung oleh pendanaan program FIND4S, serta mencicipi hasil karya mahasiswa—mulai dari minuman fermentasi hingga camilan berbasis bahan lokal.

“Saya sangat terkesan. Mahasiswa di sini memiliki semangat belajar yang tinggi, dan inovasinya sangat menginspirasi kami,” ujar Prof. Jan van Impe dari KU Leuven sambil tersenyum memegang botol minuman fermentasi jahe karya mahasiswa.

Kunjungan berakhir dengan suasana hangat di Kampung Laut, tempat jamuan makan siang yang diwarnai percakapan ringan seputar budaya, pendidikan, dan inovasi. Di meja-meja yang menghadap laut, ide-ide baru tampak terus mengalir — menandai semangat kolaborasi global yang tak berhenti di ruang kuliah. St

Privacy Preferences
When you visit our website, it may store information through your browser from specific services, usually in form of cookies. Here you can change your privacy preferences. Please note that blocking some types of cookies may impact your experience on our website and the services we offer.