Mahasiswa Komunikasi Unissula Thuba Fahmi Bahas Budaya Digital di Malaysia

SEMARANG (Jatengdaily.com)- Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unissula, Thuba Fahmi Ubaidillah, terpilih menjadi delegasi Indonesia yang tampil sebagai presenter di Falling Walls Lab Kuala Lumpur 2025. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, (30/9/2025) di Gedung Asia-Europe Institute, University of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia.

Falling Walls Lab merupakan forum internasional yang mempertemukan peneliti, mahasiswa, dan inovator muda dari berbagai negara. Mereka ditantang untuk mempresentasikan gagasan inovatif, kreatif, sekaligus berdampak dalam waktu singkat, yaitu hanya tiga menit. Ajang ini tidak hanya menjadi kompetisi, tetapi juga wadah kolaborasi global serta upaya memperkuat kualitas riset dan inovasi yang diakui dunia internasional.

Dalam kesempatan tersebut, Thuba Fahmi Ubaidillah menjadi salah satu dari 20 presenter yang lolos seleksi dan mendapat kesempatan berbicara di panggung. Ia mengusung judul presentasi “Breaking the Wall of Igniting Critical Thinking Through Meme”, yang membahas tentang bagaimana budaya digital, khususnya meme, dapat menjadi sarana efektif untuk menumbuhkan pola pikir kritis di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda. Selain itu menemukan solusi terkait masalah anak muda yang sering jenuh dengan berita yang panjang dengan di sederhanakan penyampaiannya lewat media meme.

Acara ini dihadiri sekitar 100 penonton yang terdiri atas akademisi, mahasiswa, peneliti, hingga praktisi dari berbagai bidang. Selain Thuba Fahmi, beberapa pembicara yang turut hadir antara lain Syed Hussein dari Pakistan, Zulhilmi dari Malaysia, serta inovator muda lainnya dari berbagai negara dengan beragam ide kreatif di bidang teknologi, sosial, pendidikan, hingga sains.

Partisipasi Thuba Fahmi sebagai delegasi Indonesia menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa Indonesia mampu bersaing di tingkat global. Kehadirannya di Falling Walls Lab juga sekaligus membuka ruang jejaring internasional yang lebih luas, tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga membawa nama baik kampus dan bangsa.

“Kesempatan ini menjadi pengalaman berharga, karena saya bisa belajar sekaligus bertukar pikiran dengan inovator muda dari berbagai negara. Saya berharap ide yang saya bawakan dapat memberi kontribusi dalam diskusi global, khususnya tentang literasi media digital dan pentingnya berpikir kritis di era informasi. Selain itu juga sekaligus mengasah skill bahasa Inggris di depan banyak orang” ungkap Thuba, Kamis (2/10/2010). she