Loading ...

Pembelajaran Akidah dan Iman untuk Gen Z: Pendekatan Melalui Media Audio Visual dan Interaktif

fotoku2

Oleh: Ihdia Uswah Kamila

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

PADA era digital yang serba cepat ini, generasi Z tumbuh dalam lingkungan yang sangat berbeda dibanding generasi sebelum-sebelumnya. Dengan akses mudah ke teknologi, media sosial dan informasi instan, pola pikir serta cara belajar mereka pun mengalami transformasi yang bisa dibilang begitu besar. Salah satu tantangan utama dalam pendidikan agama, khususnya pembelajaran akidah dan iman adalah bagaimana menyampaikan nilai-nilai keislaman secara relevan, menarik, dan mudah dipahami oleh generasi muda ini.

Sedangkan saat ini, pendekatan konvensional melalui ceramah atau pembacaan buku teks sering kali dirasa kurang efektif bagi Gen Z yang lebih responsif terhadap visual, audio, dan juga metode pembelajaran yang bersifat interaktif. Oleh karena itu, hadirnya pendekatan audio visual dan penggunaan media interaktif seperti video dan film edukasi, Platform Video Online (YouTube, tiktok, reels dan sejenisnya) menjadi solusi yang menjanjikan untuk menghidupkan kembali semangat belajar akidah dan iman di kalangan anak muda.

Media Audio Visual

Media merupakan suatu alat atau pesan dari pengirim ke penerima(Aryani, 2021). Sedangkan audio dan visual adalah dua alat bantu yang menggunakan dua indera utama manusia untuk proses belajar, yaitu indera pendengaran (audio) dan penglihatan (visual). Media ini mencakup berbagai jenis konten seperti video, film, animasi, slide dan presentasi multimedia yang dirancang untuk menyampaikan informasi dengan cara yang lebih menarik dan mudah dipahami bagi orang lain(Saidaturrohmah, 2017).

Selain itu, penggunaan media audio visual dalam pembelajaran membantu meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan analitis Generasi Z. Mereka dilatih untuk berpikir kreatif, meningkatkan literasi media, dan memahami pesan yang disampaikan melalui berbagai bentuk suara dan visual.

Dengan demikian, penting untuk tidak mengabaikan penggunaan media audio visual, karena media audio visual merupakan sumber pengetahuan yang digunakan untuk memberikan suatu dorongan atau motivasi dan rangsangan yang akan dapat membantu keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sehingga siswa dapat melihat dan mengamati pembelajaran secara langsung(Taufik & Wardatul jannah, 2024).

Media Audio visual untuk Pembelajaran Akidah dan Iman

  1. Vidio atau Film edukasi

Media film atau video menjadi mudah digunakan sebagai media belajar, terutama untuk anak-anak. Film telah hadir dalam berbagai genre karena manfaat dari media film yang memanfaatkan manfaat audio dan visual. Film kartun adalah salah satu jenis film paling disukai oleh anak-anak berusia lima hingga lima tahun. Tidak hanya anak-anak berusia lima hingga lima tahun, tetapi juga banyak orang dewasa yang menyukai film animasi ini. Media film animasi sangat efektif dalam membangkitkan minat Gen Z untuk belajar tentang iman dan akhlak. Contohnya adalah tontonan animasi islami berjudul Nussa dan Rara yang dapat ditemukan di YouTube. Tontonan ini mengajarkan edukasi tentang Islam kepada anak-anak di sekolah dasar. Selain itu, film ini juga mengajarkan banyak pengetahuan, dengan pesan nasehat dan ajaran Islam di akhir setiap episode.(Putri & Nadlif, 2023).

  1. Platform Video Online (YouTube, tiktok, reels dan sejenisnya)

Tiktok adalah salah satu platform media sosial yang sangat populer di kalangan masyarakat umum, khususnya Gen Z. Hal tersebut, lantaran penyampaian media yang menarik melalui tiktok feed dengan langsung menghasilkan tanggapan follower yang mengikuti. Penggunaan tiktok juga merupakan kombinasi antara islam dengan teknologi informasi(Rahman, 2023). Yang pada akhirnya, banyak para pengguna tiktok menggunakan sosial media tersebut untuk kepentingan pembelajaran seperti membuat video dakwah ataupun konten lucu tentang pembelajaran akhlak.

Sama halnya dengan tiktok, youTube sebagai media audio visual juga  lebih efektif digunakan dalam pembelajaran akhlak dan iman bagi generasi Z. YouTube juga menyediakan konten video edukatif yang menarik dan mudah diakses kapan saja. Bahkan konten Youtube berdurasi lebih lama sehingga siswa dapat belajar secara mandiri dengan cara yang sesuai dengan gaya belajar digital mereka. Video animasi, ceramah singkat, dan tayangan interaktif tentang nilai-nilai akhlak dan rukun iman yang berdurasi lebih lama ini dapat membantu memperjelas konsep-konsep pembelajaran akidah dan iman yang mungkin masih dijelaskan secara singkat di tiktok ataupun reels instagram sehingga lebih mudah dipahami dan diingat oleh Generasi Z.

Manfaat Media Audio visual untuk Pembelajaran Akidah dan Iman

Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran akidah bagi generasi Z memberikan manfaat yang sangat signifikan. Apalagi bagi Generasi Z, yang tumbuh di era digital dan sangat akrab dengan teknologi, memiliki gaya belajar yang sangat cocok dengan pendekatan pembelajaran yang interaktif dan visual. Berikut manfaat media pembelajaran Audio Visual untuk Pembelajaran Akidah dan Iman:

  1. Mempermudah Pemahaman materi Abstrak

Materi akidah dan iman sering kali bersifat abstrak dan konseptual, seperti nilai-nilai ketuhanan, akhlak, dan spiritualitas. Media audio visual seperti video, animasi, dan audio membantu mengubah konsep-konsep tersebut menjadi gambaran yang lebih konkret dan mudah dipahami oleh generasi Z. Visualisasi yang menarik dan audio yang mendukung membuat generasi Z lebih mudah menangkap inti materi dan menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.

  1. Meningkatkan Motivasi dan Keterlibatan Belajar

Generasi Z memiliki rentang perhatian yang relatif pendek dan lebih tertarik pada pembelajaran yang interaktif dan inovatif. Media audio visual ini mampu menghadirkan suasana belajar yang lebih hidup dan menyenangkan, sehingga meningkatkan motivasi belajar Generasi Z. Hal tersebut dapat membantu mereka menjadi lebih aktif berpartisipasi dalam diskusi dan kegiatan pembelajaran disekolah karena media ini memicu rasa ingin tahu dan minat yang tinggi.

  1. Mempercepat Proses Penghafalan dan Retensi Materi

Penggunaan media audio visual membantu Generasi Z dalam menghafal ayat-ayat Al-Quran, doa, dan nilai-nilai akhlak melalui pengulangan visual dan audio yang menarik. Hal ini memperkuat daya ingat dan memudahkan internalisasi nilai-nilai iman dalam kehidupan sehari-hari generasi Z.

  1. Mengakomodasi Gaya Belajar Generasi Z yang Digital Native

Generasi Z terbiasa dengan teknologi dan media digital sejak kecil, sehingga media audio visual sangat sesuai dengan gaya belajar mereka yang mengutamakan informasi visual dan audio. Penggunaan media ini membuat pembelajaran akidah dan iman menjadi lebih relevan dan dekat dengan dunia mereka, sehingga proses belajar menjadi lebih efektif.

  1. Meningkatkan Kualitas Hasil Belajar dan Perilaku Positif.

Studi ini menunjukkan bahwa penggunaan media audio visual dalam pembelajaran akidah dan iman secara signifikan meningkatkan hasil belajar Generasi Z. Selain aspek kognitif, media ini juga mendorong perubahan perilaku positif bagi mereka, seperti penerapan nilai akhlak dalam kehidupan sehari-hari, serta peningkatan karakter religius Generasi Z.

  1. Mempermudah Guru dalam Menyampaikan Materi

Media audio visual menjadi alat bantu yang efektif bagi guru dalam menjelaskan materi akidah dan iman yang kompleks. Guru dapat menggabungkan berbagai elemen multimedia untuk menyampaikan materi secara lebih mudah dipahami, menarik, dan menarik bagi siswa generasi Z.

  1. Mendorong Perilaku Positif dan dan Etika Sosial bagi Gen Z

Melalui tayangan video, animasi, dan presentasi interaktif yang menggambarkan perilaku baik dan etika sosial sesuai ajaran akidah, Generasi Z terdorong untuk meniru dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya berperilaku sopan, jujur, dan toleran dalam lingkungan sosial.

  1. Mendorong Perilaku Positif dan etika Gen Z terhadap kedua orang tua

Media audio visual memberikan banyak rangsangan visual dan audio yang membuat anak terinspirasi dan termotivasi untuk menunjukkan sikap hormat kepada orang tua dan ketaatan kepada Tuhan. Proses pembelajaran yang melibatkan diskusi dan refleksi setelah menonton media juga membantu anak memahami makna nilai-nilai tersebut secara mendalam sehingga perilaku positif tidak hanya bersifat kognitif tetapi juga diaplikasikan dalam tindakan nyata. Jatengdaily.com-st

 

 

 

 

 

Facebook Comments Box
Exit mobile version