Loading ...

Semangati Karyawan MAJT, Prof Noor Achmad Tekankan Halal Bihalal menjadi Kekuatan Tingkatkan Inovasi dan Kreativitas

hbh majt

Ketua MUI Jateng, Dr KH Achmad Darodji menyalami karyawan dan pengurus MAJT pada halal bihalal di aula MAJT, Minggu 13 April 2025. Foto:dok

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Ketua Pengurus Pengelola (PP) Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Prof Dr KH Noor Achmad MA mengapresiasi panitia gebyar Ramadan 1446 Hijriyah yang telah menghidupkan MAJT selama Ramadan hingga Idul Fitri.

”Terima kasih kepada seluruh panitia Gebyar Ramadan dan jajaran karyawan yang telah berinovasi dan kreativitas meramaikan masjid, terima kasih panitia, sukses besar. MAJT kelihatan makin bersinar, kegiatan pada Ramadan hingga Idul Fitri tampak semarak,” terang KH Noor Achmad pada halal bihalal Keluarga Besar MAJT, Minggu 13 April 2025.

Halal bihalal dihadiri para pengurus, di antaranya Penasihat MAJT KH Amdjat, H Slamet Prayitno, Prof Nur Khoirin YD, Prof Dr KH Ahmad Rofiq, Ketua Baznas Jateng/Ketua MUI Dr KH Ahmad Darodji MSi, Dr Multazam Ahmad, Ketua PIMAJT, Dr Hj Nur Kusuma Dewi, seluruh karyawan MAJT dan sejumlah pengurus PP MAJT.

Prof Noor Achmad mengajak kepada pengurus dan karyawan bahwa halal bihalal (HBH) yang kita ikuti biasanya saling minta maaf sudah selesai, tetapi mari mencoba mengelaborasi bahwa HBH punya pengaruh besar terhadap pola budaya masyarakat, sehingga semua pengaruh budaya itu menjadi pola yang menjadi kebiasaan di dalam kehidupan masyarakat.

Kalau produk makanan terpengaruh kehidupan sosial yang halal ini, akan berpengaruh terhadap kehidupan ekonomi seseorang. Halal bihalal berpengaruh pada makanan halal, produk ekonomi juga halal, sehingga produk makanan yang masuk ke Indonesia harus bersertifikasi halal.

”Adanya halal bihalal ini suatu budaya, bahwa masyarakat hubungan sosial saja kepingin ada halal dan haram. Maka nanti akan berpengaruh pada proses kegiatan dan budaya yang serba halal. Maka halal bihalal ini sangat mempengaruhi masyarakat, sehingga tiap hari sebenarnya kita bertemu dengan bersinggungan dengan persoalan halal dan haram. Ini harus menginspirasi bagi kita,” katanya.

Prof Noor Achmad kembali menekankan, program digitalisasi MAJT harus terus ditekankan, sehingga akan berpengaruh terhadap imajinasi orang terhadap MAJT, sehingga diharapkan masyarakat mulai berdatangan dan MAJT makin dikenal di lingkup nasional dan internasional,” katanya.

Ketua Baznas RI ini juga mengapresiasi kunjungan OPD dan tokoh lintas agama di Kota Semarang pada momentum Idul Fitri 1446 Hijriyah. Kehadiran seluruh tokoh agama, Uskup Agung dan tokoh agama lainnya yang datang memenuhi MAJT, ini artinya MAJT bersinar karena tidak hanya dikunjungi kaum muslimin saja, tetapi warga nonmuslim pun banyak yang berdatangan ke MAJT. ”MAJT diharapkan ke depan makin mengembangkan jejaring dengan masjid secara internasional,” ujarnya.St

 

Facebook Comments Box