Oleh: Harimurti, SST, MM
Statistisi Ahli Muda BPS Kota Tegal
BERDASARKAN rilis BPS Kota Tegal inflasi pada Maret 2025 sebesar 1,49 persen. Inflasi Maret 2025 ini merupakan inflasi tertinggi selama 12 bulan terakhir. Kenaikan harga mempengaruhi permintaan barang dan jasa dengan kecenderungan menurunkan permintaan barang jasa secara umum.

Selaras dengan inflasi pada bulan Maret 2025 yang mencapai 1,49 persen, Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Kota Tegal mengalami penurunan. TPK Maret 2025 di Kota Tegal sebesar 19,77 persen, menurun sebesar -6,53 poin dibandingkan TPK bulan Februari 2025 yang tercatat sebesar 26,30 persen.
Sedangkan jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2024, TPK Maret 2025 mengalami penurunan sebesar -8,52 poin terhadap TPK Maret 2024 yang tercatat sebesar 28,29 persen. Pengukuran TPK dan RLM diolah dari data yang dikumpulkan tiap bulan pada 15 hotel bintang di Kota Tegal.
Secara umum Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di Kota Tegal periode Maret 2025 tercatat sebesar 19,77 persen atau turun sebesar -6,53 poin dibandingkan TPK bulan Februari 2025. Penurunan TPK bulan Maret 2025 dipengaruhi oleh penurunan TPK pada seluruh klasifikasi hotel. TPK hotel bintang 1 turun sebesar -3,39 poin, TPK hotel bintang 2 turun sebesar -7,19 poin dan TPK hotel bintang 3 turun sebesar -6,69 poin.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024, TPK bulan Maret 2025 turun sebesar -8,52 poin dibandingkan TPK bulan Maret 2024. Penurunan ini dipengaruhi oleh penurunan TPK pada hotel bintang 3 dan hotel bintang 1 yaitu turun sebanyak -13,97 poin dan -1,29 poin. Sementara TPK hotel bintang 2 mengalami kenaikan yaitu naik sebanyak 1,19 poin.
Rata-rata lama menginap (RLM) tamu hotel bintang pada bulan Maret 2025 tercatat sebesar 1,08 malam, naik sebesar 0,03 poin jika dibandingkan bulan Februari 2025. Jika dirinci menurut tamu hotel bintang, pada bulan Maret 2025 angka rata-rata lama menginap tamu mancanegara adalah selama 2,11 malam dan untuk tamu domestik selama 1,07 malam.
Ditinjau dari klasifikasi hotel bintang, kenaikan RLM terjadi pada klasifikasi hotel bintang 1 dan hotel bintang 3. Hotel bintang 1 naik sebesar 0,02 poin dan hotel bintang 3 naik sebesar 0,04 poin. Sementara hotel bintang 2 mengalami penurunan sebesar -0,01 poin. Jika dilihat dari tamu hotel yang datang, RLM tamu mancanegara di hotel bintang 3 naik sebesar 0,41 poin sedangkan RLM tamu domestik naik sebesar 0,04 poin dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Hal-hal yang mempengruhi RLM tamu mancanegara lebih lama dibanding RLM tamu domestik adalah: Pertama, Tujuan Perjalanan, Wisatawan mancanegara cenderung melakukan perjalanan jarak jauh dengan tujuan eksplorasi budaya dan wisata, sehingga mereka mengalokasikan waktu lebih lama di satu destinasi.
Sebaliknya, wisatawan domestik seringkali melakukan perjalanan singkat untuk keperluan bisnis, keluarga, atau liburan akhir pekan; Kedua, Perencanaan dan Biaya Perjalanan, karena biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan internasional lebih besar, wisatawan mancanegara biasanya merencanakan kunjungan yang lebih panjang untuk memaksimalkan pengalaman mereka.
Sedangkan ketiga, Paket Wisata dan Kegiatan, tamu mancanegara mungkin mengikuti paket wisata yang mencakup berbagai aktivitas di Tegal dan sekitarnya, yang memerlukan waktu tinggal lebih lama.
Keempat, Fasilitas dan Akomodasi, hotel berbintang di Tegal mungkin menawarkan fasilitas yang lebih menarik bagi wisatawan mancanegara, mendorong mereka untuk memperpanjang masa inap.
Tamu Mancanegara dan tamu domestik yang menginap di hotel-hotel berbintang di Kota Tegal meningkatkan pendapatan Kota Tegal dan devisa bagi Kota Tegal. Semakin lama orang menginap di Kota Tegal maka pendapatan dan devisa Kota Tegal meningkat. Jatengdaily.com-st