Scroll Top
19th Ave New York, NY 95822, USA

Melawan Hoaks, Pertamax Green 95 Justru jadi Primadona Baru di Jalanan

IMG-20250701-WA0054

SEMARANG (Jatengdaily.com)– Tren penggunaan bahan bakar ramah lingkungan terus menunjukkan arah positif. Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan dan efisiensi energi, Pertamax Green 95 kian menjadi pilihan utama pengguna kendaraan bermotor di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sejak pertama kali diluncurkan, penjualan bahan bakar hasil inovasi Pertamina Patra Niaga itu melesat jauh di atas target. Hingga awal Oktober 2025, tercatat sebanyak 348 kiloliter (KL) Pertamax Green 95 telah terjual, atau 228 persen di atas target awal tahun.

“Awalnya kami hanya menargetkan delapan SPBU di wilayah Jateng-DIY, tetapi karena permintaan terus meningkat, kini sudah ada 14 SPBU yang menyediakan Pertamax Green 95,” ujar Taufiq Kurniawan, Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, di Semarang, Selasa (7/10/2025).

Menurut Taufiq, capaian tersebut menjadi bukti nyata bahwa masyarakat mulai beralih pada energi yang lebih bersih. Antusiasme ini juga menjadi sinyal positif di tengah beredarnya berbagai kabar menyesatkan mengenai kandungan etanol dalam Pertamax Green 95.

“Beredar hoaks yang menyebut etanol bisa merusak mesin kendaraan. Itu tidak benar. Etanol bukan hal baru — di Brasil, Amerika Serikat, dan Eropa, bahan bakar berbasis etanol sudah digunakan puluhan tahun dan terbukti aman,” tegasnya.

Taufiq menjelaskan, Pertamax Green 95 merupakan campuran bensin dengan 5 persen etanol (E5) yang berasal dari tetes tebu atau molasses. Campuran ini membuat proses pembakaran lebih sempurna, menurunkan emisi gas buang, serta tetap aman untuk komponen mesin.

“Etanol berasal dari bahan nabati seperti tebu, jagung, atau singkong. Setelah difermentasi, hasilnya dicampur dengan bensin agar pembakarannya lebih bersih dan efisien,” jelasnya.

Untuk memastikan kualitas dan standar internasional, Pertamina menggunakan metode Cooperative Fuel Research Engine (CFR) dalam pengujian oktan, sebagaimana di fasilitas Cilacap dan Cepu. “Itu metode yang diakui secara global sesuai standar ASTM D2699,” tambah Taufiq.

Pertamax Green 95 kini menjadi salah satu tonggak penting dalam langkah Pertamina menuju transisi energi bersih. Melalui inovasi ini, Pertamina berupaya menghadirkan bahan bakar yang tidak hanya efisien, tetapi juga ramah lingkungan dan mendukung target pengurangan emisi nasional.

“Ini bukan sekadar produk baru, tapi bagian dari komitmen Pertamina untuk menghadirkan solusi energi berkelanjutan bagi masa depan yang lebih hijau,” pungkas Taufiq. St

0
Privacy Preferences
When you visit our website, it may store information through your browser from specific services, usually in form of cookies. Here you can change your privacy preferences. Please note that blocking some types of cookies may impact your experience on our website and the services we offer.