Skip to main content Scroll Top

Askab PSSI Demak Paparkan Regulasi Baru 2025

H Edi Sayudi. Fot : sari jati

DEMAK (Jatengdaily.com)— Askab PSSI Demak menggelar sosialisasi terkait regulasi baru PSSI tahun 2025 yang kini mulai diberlakukan dalam tata kelola organisasi sepak bola. Kegiatan yang berlangsung di Raihan Cafe Demak ini dipimpin Plt Ketua Askab Demak, H Edi Sayudi, yang menjelaskan sejumlah perubahan penting dalam aturan terbaru tersebut.

Disampaikan, statuta baru itu mengubah beberapa aspek mendasar, termasuk penyebutan struktur organisasi. Jika sebelumnya dikenal istilah “PSSI Asprov” atau “PSSI Askab”, kini penyebutannya diganti menjadi “PSSI Jawa Tengah” dan “PSSI Kabupaten/Kota”.

“Selain itu, pola pemilihan ketua Askab juga berubah. Ketua PSSI kabupaten/kota kini ditunjuk langsung oleh Ketua PSSI Jawa Tengah dari sejumlah nama yang diusulkan,” ungkapnya, Minggu (16/11/2025).

Dalam kesempatan itu, Edi turut menanggapi isu yang sempat ramai di media sosial mengenai dugaan Askab mempersulit pengelolaan Persatuan Sepakbola Demak (PSD). Dia menegaskan bahwa tidak pernah ada surat, proposal, ataupun pertemuan dengan pihak mana pun terkait pengelolaan klub tersebut.

“Karena itu, anggapan bahwa Askab menghambat pihak yang ingin mengembangkan PSD dianggap tidak berdasar,” imbuhnya.

Edi kemudian menjelaskan posisi PSD yang merupakan klub perserikatan berdiri sejak 1963. Statusnya yang masih amatir membuat PSD belum memenuhi syarat mengikuti Liga 4, yang kini telah berformat profesional.

“Regulasi PSSI mewajibkan klub peserta kompetisi resmi memiliki badan hukum berbentuk PT, sehingga langkah pembenahan wajib dilakukan bagi siapa pun yang ingin mengangkat PSD ke level profesional,” ungkap anggota DPRD Kabupaten Demak periode 2019-2024 itu.

Meski begitu, Edi menegaskan bahwa Askab sangat terbuka jika ada pihak yang siap berinvestasi untuk membangun PSD. Ia bahkan menyebut Askab siap “menggelar karpet merah” selama semua persyaratan administratif dipenuhi sesuai ketetapan organisasi.

Namun ia mengingatkan bahwa proses pendirian klub profesional membutuhkan waktu. Karena harus mendapatkan pengesahan melalui kongres PSSI provinsi yang hanya digelar sekali setahun.

Menurut Edi, perkembangan Sekolah Sepak Bola (SSB) di Demak sebenarnya cukup menggembirakan. Namun, sebagian SSB masih terkendala legalitas sehingga belum dapat menjadi anggota resmi Askab. Untuk itu, pihaknya mendorong seluruh SSB segera melengkapi persyaratan badan hukum agar lebih mudah mengikuti kompetisi berjenjang mulai U-12 hingga U-17.

Menutup penjelasannya, Edi mengajak semua pihak untuk membuka dialog demi memajukan sepak bola di Kabupaten Demak. Ia memastikan Askab siap bermitra dengan siapa pun yang memiliki komitmen membangun PSD atau mengembangkan pembinaan sepak bola daerah. “Mari kita duduk bersama. Kalau tujuannya memajukan sepak bola Demak, tidak ada alasan untuk saling menyulitkan,” pungkasnya. Rie-she

Privacy Preferences
When you visit our website, it may store information through your browser from specific services, usually in form of cookies. Here you can change your privacy preferences. Please note that blocking some types of cookies may impact your experience on our website and the services we offer.