Moderasi Beragama, Konter Narasi Sikap Ekstrimisme

Webinar dengan tema besar “Moderasi Beragama dalam Bingkai Kemanusiaan" digelar mahasiswa KKN UIN Walisongo. Foto: dok
SEMARANG (Jatengdaily.com) – Turut menggaungkan salah satu program prioritas pemerintah jangka menengah, kelompok 81 KKN Reguler Dari Rumah UIN Walisongo Semarang menggelar Webinar dengan tema besar “Moderasi Beragama dalam Bingkai Kemanusiaan”.
Kegiatan ini dibuka oleh Dewan Pembimbing Lapangan dari kelompok 81. Dalam sambutannya Achmad Hasmi Hashona menyampaikan tentang pentingnya pengetahuan moderasi beragama dan kaitannya dengan keberagamaan.
“Moderasi beragama sangat penting disampaikan khususnya kepada masyarakat Indonesia yang saat ini masih tertumpu pada kelompok masing-masing. Padahal perbedaan itu sendiri adalah sebuah rahmat,” ujarnya, Rabu (21/10/2020).
Selain itu, narasumber utama Luthfi Rahman memilih tema ini dikarenakan Moderasi Beragama memiliki kaitan yang erat dengan memanusiakan manusia. Selain untuk menjaga keberagamaan Moderasi Beragama juga berfungsi sebagai konter narasi sikap terhadap ekstrimisme.
“Orang yang cenderung ekstrim harus ditarik ke tengah, supaya ingat wetone juga harus tahu mana konteks melakukan saleh ritual dan saleh sosial,” jelasnya.
Lebih lanjut, sekretaris rumah Moderasi Beragama sekaligus dosen UIN Walisongo ini menyampaikan bahwa dalam masa Pandemi Moderasi Beragama masih dianggap perlu untuk digalakkan.
“Moderasi Beragama dalam masa pandemi jelas masih perlu, karena masih ada kelompok-kelompok yang mengacau suasana, maraknya cyber war, dan adanya era post truth (pasca kebenaran) di mana kebenaran bisa dibuat-buat tanpa perlu validasi,” tambahnya.
Akhir acara, ia berpesan bahwa apapun bentuk ekstrimisme merupakan bentuk yang berlebih-lebihan. Ia juga menyampaikan harapannya kepada peserta sebagai bagian dari Moderasi Beragama yang nantinya menjadi tokoh masyarakat.
“Kampanyekan Islam moderat, kampanyekan Islam yang ramah bukan marah-marah, kampanyekan wajah Islam yang damai untuk mengatakan bahwa Islam kita adalah Islam penyebar kedamaian dan kasih sayang,” pungkasnya.
Penulis: Azma Zuhayda Arsyada-yds