FBB Untag Gelar Pelatihan Bahasa Asing Bagi Pelaku Wisata

Sekda Kota Semarang Ir Iswar Aminuddin MT dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Indriyasari SE, serta Rektor Untag Prof Dr Suparno MSi foto bersama dengan pera pelaku wisata, pada acara pelatihan bahasa asing yang diselenggarakan FBB Untag bersama Pemkot Semarang. Foto:dok
SEMARANG (Jatengdaily.com) – Fakultas Bahasa dan Budaya (FBB) Untag Semarang menggelar Bimbingan teknis pelatihan bahasa asing, khususnya bahasa Belanda bagi pelaku wisata.
Acara yang dilengkapi dengan protokol kesehatan secara ketat ini diselenggarakan di kampus FBB Untag Jl Seteran Dalam Nomor 9 Semarang. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupar) Kota Semarang, yang diselanggarakan selama lima hari, 5 – 9 April 2021, dan diikuti 60 peserta, yang terdiri atas anggota Pokdarwis dan Himpunan Pariwisata Indonesia (HPI) Kota Semarang.
Pelatihan tersebut, secara resmi dibuka Sekretaris Daerah Kota Semarang Ir Iswar Aminuddin MT yang hadir bersama Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Indriyasari SE.
Pada kesempatan itu Dekan Fakultas Bahasa dan Budaya Untag Drs Yosep Bambang Margono S MSi MA PhD menyampaikan bahwa tujuan diadakannya pelatihan keterampilan ini untuk memberikan dan meningkatkan skill bahasa asing bagi para pelaku wisata.
Menurutnya, skill bahasa asing khususnya bahasa Belanda ini punya peranan penting dalam memperkenalkan dan mempromosikan potensi wisata yang ada di Kota Semarang, khususnya bangunan haritage peninggalan zaman Belanda yang hingga kini telah menjadi destinasi wisata Kota Semarang.
Oleh karena itu melalui pelatihan bahasa Belanda ini diharapkan akan meningkatkan kemampuan pelaku wisata dalam berkomunikasi maupun mempresentasikan dengan para turis asing.
Rektor Untag Prof Dr Suparno MSi dalam sambutannya menyampaikan agar para pelaku wisata harus terus bersemangat, sekalipun sementara ini masa pandemi covid 19 telah berdampak pada menurunnya kunjungan wisata dan berkurangnya aktivitas pariwisata.
Namun jadikanlah pelatihan ini sebagai momentum untuk mempersiapkan diri, terutama untuk mengasah kemampuan bahasa asing, dalam rangka untuk menyambut kembali kedatangan wisatawan mancanegara ketika perbatasan antarnegara kembali dibuka.
Dengan memiliki bekal keterampilan bahasa asing, termasuk keterampilan berbahasa Belanda yang akan diberikan dalam pelatihan tersebut, diharapkan nantinya akan terjadi peningkatan layanan melalui interaksi yang baik dan komunikatif, sehingga dapat memunculkan kesan dan pengalaman yang menarik bagi wisatawan asing. st