CILACAP (Jatengdaily.com) – Tanah longsor yang melanda wilayah Desa Kutabima, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (31/3/2022).
Hingga Sabtu (2/4/2022) tim gabungan percepatan penanganan bencana terus melakukan pembersihan material longsor berupa lumpur yang menutup dan melumpuhkan akses jalan desa setempat.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangan tertulis menyebutkan, tanah longsor di Cilacap mengakibatkan sebanyak 215 jiwa dari 72 KK terdampak
Menurut Muhari, tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap bersama Bhabinkamtibmas, relawan dan masyarakat juga mengevakuasi seorang warga penyintas bencana longsor yang mengalami stroke ke lokasi pengungsian di SD Negeri 04 Citulang, Desa Kutabima, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jumat (1/4/2022).
Upaya evakuasi itu dilakukan menggunakan tandu darurat dari dua helai kain sarung yang dikaitkan dengan batang kayu, kemudian dibawa secara bergantian oleh tim melewati medan terjal berupa jalan yang tertimbun material longsor dengan berjalan kaki.
“Berdasarkan laporan perkembangan kaji cepat dari lapangan per hari ini Jumat (1/4), pukul 22.30 WIB, total pengungsi di SDN 04 Kutabima ada sebanyak 92 jiwa. Ada juga sebagian warga yang memilih mengungsi di rumah tetangga maupun sanak saudara,” jelasnya.

Selain pengungsian, tim gabungan juga telah mendirikan dapur lapangan di rumah warga yang berada tepat di depan lokasi pengungsian SD Negeri 04 Citulang, untuk pemenuhan kebutuhan permakanan bagi para pengungsi. Bantuan logistik permakanan lain berupa beras, mie, kopi, gula, teh dan sebagainya juga telah diberikan kepada warga terdampak.
BPBD Kabupaten Cilacap bersama lintas instansi terkait dan relawan terus mengupayakan keselamatan warga sebagai prioritas utama atas bencana tanah longsor yang terjadi di 17 titik lokasi di Desa Kutabima.
Tanah longsor Cilacap juga berdampak 8 hewan ternak, masing-masing 2 ekor sapi dan 16 ekor kambing hilang tertimbun tanah longsor yang terjadi di Desa Kutabima, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap.
encana tanah longsor Cilacap ini bermula ketika pada hari Kamis (31/3) terjadi hujan deras disertai petir di wilayah Desa Kutabima sejak pukul 15.00-20.00 WIB yang kemudian menyebabkan tanah gembur bercampur air menjadi lumpur dan longsor ke arah pemukiman penduduk.
Hasil kaji cepat tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap per Jumat (1/4), ditemukan sebanyak 17 titik lokasi tanah longsor di RT 06, RT 09 dan RT 04 Dusun Citulang yang material longsorannya menimpa rumah warga, jalan desa dan area pertanian.
BPBD Kabupaten Cilacap mencatat ada 3 unit rumah tertimbun, 2 unit rumah rusak berat, 3 unit rumah rusak ringan dan 49 unit rumah terancam longsor. Selain itu ada 1 unit jembatan ambruk, sawah seluas 2 hektar dan perkebunan seluas 2 hektar juga turut terdampak longsor.
Laporan visual langsung dari lapangan oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Cilacap Drs. Wijonardi, M.M., menunjukkan material longsor dari bagian perbukitan telah menimbun areal persawahan dan permukiman warga yang berada di bawahnya. Adapun material longsor lainnya juga terbawa oleh aliran Sungai Cireueui dan berdampak ke areal persawahan di wilayah Desa Cileumeuh.
“Sungai Cireueui yang kemarin banjir dan berdampak ke Cileumeuh sekarang di atas sungai ini terjadi longsoran,” ungkap Wijonardi.
Adapun kondisi mutakhir terkini jalan desa lumpuh total tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, bahkan sulit untuk dilewati dengan jalan kaki. Jaringan listrik padam dan beberapa warga ada yang mengungsi di rumah kerabat terdekat.
Antisipasi Bencana Susulan
Wilayah Desa Kutabima yang berjarak kurang lebih 24 kilometer dari Kecamatan Cimanggu atau 92 kilometer dari pusat kabupaten di Kota Cilacap memiliki topografi berupa perbukitan yang rawan longsor dengan kategori sedang hingga tinggi, apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi, sebagaimana menurut hasil kajian InaRisk BNPB.
Kondisi jalan menuju Desa Kutabima yang berkelak-kelok dan naik turun bukit, ditambah kerusakan separuh jalan dari Cileumeuh ke Kutabima akan lebih sulit diakses apabila terjadi hujan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca yang menyatakan bahwa hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dan dapat disertai petir masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Cilacap hingga Minggu (3/4).
Sebagai antisipasi adanya bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca, maka Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada unsur pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat agar melakukan upaya seperti susur sungai, normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan lingkungan di sepanjang aliran sungai, pemantauan tebing maupun perbukitan yang berpotensi longsor.
Apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi selama lebih dari 1 jam, maka masyarakat di sekitar lereng perbukitan atau tebing dan di dekat sungai diminta untuk waspada dan mengungsi ke lokasi yang lebih aman jika diperlukan. yds