Oleh: Harimurti SST
Statistisi Ahli Muda BPS Kota Tegal
Ekonomi Jawa Tengah semakin maju pesat terbukti perdagangan antar Negara yang berasal dari Jawa Tengah mengalami peningkatan sebesar 10,18 persen pada bulan Agustus 2024 dibanding Juli 2024.Peningkatan ekspor merupakan indikator positif dalam perekonomian suatu negara.
Hal ini bisa menunjukkan beberapa faktor seperti: meningkatnya Permintaan Global, Produk atau komoditas negara tersebut mungkin lebih kompetitif atau mengalami peningkatan permintaan dari pasar internasional; keunggulan Kompetitif, Jika produk-produk lokal berkualitas tinggi atau memiliki harga yang kompetitif, negara tersebut bisa menarik lebih banyak pembeli dari luar negeri; Diversifikasi Pasar.
Peningkatan akses ke pasar baru, seperti perjanjian dagang, juga dapat meningkatkan volume ekspor; Efisiensi Produksi, Teknologi baru atau proses produksi yang lebih efisien dapat menurunkan biaya produksi dan meningkatkan kapasitas ekspor.
Berdasar Rilis BPS Provinsi Jawa Tengah, nilai ekspor Jawa Tengah pada Agustus 2024 sebesar US$1.033,54 juta atau naik 10,18 persen dibanding ekspor pada Juli 2024. Begitu pula jika dibandingkan dengan ekspor Agustus 2023 naik sebesar 16,69 persen.
Ekspor nonmigas pada Agustus 2024 mencapai US$965,76 juta, naik sebesar US$78,24 juta atau 8,82 persen dibanding nilai ekspor non migas pada Juli 2024. Tiga negara tujuan ekspor non migas terbesar pada Agustus 2024 meliputi Amerika Serikat dengan nilai US$426,88 juta, disusul Jepang US$83,32 juta dan Tiongkok US$55,44 juta.
Kontribusi ketiganya sebesar 56,32 persen selama Januari-Agustus 2024. Neraca perdagangan Jawa Tengah pada Agustus 2024 surplus US$45,40 juta. Neraca perdagangan migas mengalami defisit US$255,15 juta sedangkan neraca perdagangan non migas mengalami surplus US$300,55 juta.
Ekspor Agustus 2024 jika dibandingkan dengan ekspor Agustus 2023 naik sebesar 16,69 persen. Peningkatan ekspor pada Agustus 2024 dibanding ekspor pada Juli 2024 disebabkan oleh naiknya ekspor migas dan non migas.
Ekspor migas mengalami peningkatan sebesar 34,11 persen, dari US$50,54 juta (Juli) menjadi US$67,78 juta (Agustus) dan ekspor non migas mengalami peningkatan sebesar 8,82 persen, dari US$887,52 juta (Juli) menjadi US$965,76 juta (Agustus). Peningkatan ekspor migas disebabkan oleh naiknya ekspor hasil minyak.
Sementara pada bulan yang sama tidak ada ekspor gas, gas alam dan minyak mentah.
Dari sisi volume, ekspor Jawa Tengah pada Agustus 2024 naik 15,63 persen dibandingkan dengan ekspor Juli 2024.
Hal ini disebabkan oleh naiknya volume ekspor migas dan non migas. Volume ekspor komoditas migas mengalami peningkatan sebesar 38,03 persen dimana pada Juli 2024 sebesar 89,94 ribu ton menjadi 124,14 ribu ton pada Agustus 2024 yang disebabkan oleh kenaikan komoditas hasil minyak.
Begitu pula dengan volume ekspor komoditas non migas mengalami peningkatan sebesar 7,44 persen, dari 245,91 ribu ton pada Juli 2024 menjadi 264,20 ribu ton pada Agustus 2024. Komoditas migas lainnya seperti gas, gas alam dan minyak mentah tidak tercatat selama Agustus 2024.
Jika dibandingkan dengan volume total ekspor Agustus 2023, volume total ekspor Agustus 2024 tercatat mengalami peningkatan sebesar 2,84 persen. Volume ekspor migas naik 89,32 persen dari 65,57 ribu ton pada Agustus 2023 menjadi 124,14 ribu ton pada Agustus 2024.
Sedangkan volume ekspor nonmigas mengalami penurunan sebesar 15,33 persen, dari 312,03 ribu ton pada Agustus 2023 menjadi 264,20 ribu ton pada Agustus 2024.
Untuk semakin meningkatkan ekspor, diperlukan berbagai strategi yang komprehensif dan terkoordinasi antara sektor pemerintah, swasta, dan industri terkait.
Berikut adalah enam langkah yang dapat diambil untuk semakin meningkatkan ekspor: Pertama Diversifikasi Produk Ekspor, Memperluas jenis barang dan jasa yang diekspor sangat penting.
Selain produk-produk komoditas tradisional, perlu dikembangkan produk-produk baru dengan nilai tambah yang lebih tinggi, seperti barang-barang teknologi, produk kreatif, atau produk yang berorientasi lingkungan; Kedua Meningkatkan Daya Saing Produk, Produk ekspor harus memiliki keunggulan kompetitif di pasar internasional. Ini bisa dicapai melalui peningkatan kualitas, inovasi, desain, dan standar internasional.
Sertifikasi produk, seperti ISO, bisa meningkatkan kepercayaan pasar global terhadap produk domestik; Ketiga Perjanjian Perdagangan Internasional, Pemerintah dapat berperan dengan membuat atau memperluas perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan negara-negara lain.
Perjanjian ini memungkinkan akses pasar yang lebih mudah dan penurunan tarif bea cukai, sehingga barang-barang ekspor dapat lebih kompetitif dari sisi harga; Keempat Penguatan Logistik dan Infrastruktur, Sistem logistik yang efisien akan membantu mengurangi biaya ekspor.
Peningkatan kapasitas pelabuhan, bandara, jalan raya, dan jalur kereta api akan memfasilitasi distribusi barang ke pasar internasional lebih cepat dan dengan biaya yang lebih rendah.
Infrastruktur digital juga penting untuk mendukung perdagangan elektronik lintas Negara, Kelima Pemanfaatan E-Commerce dan Digitalisasi, Perdagangan internasional semakin bergantung pada platform digital. Mendorong ekspor melalui e-commerce memungkinkan perusahaan, terutama UMKM, menjual produk mereka langsung ke konsumen di seluruh dunia tanpa harus melalui saluran distribusi konvensional yang rumit.
Keenam Promosi Produk Ekspor, Pemerintah dan asosiasi perdagangan harus lebih aktif dalam melakukan promosi internasional. Partisipasi dalam pameran dagang internasional, misi dagang ke luar negeri, serta kampanye pemasaran global dapat meningkatkan eksposur produk-produk lokal di pasar internasional.
Beberapa hal lain bisa dilakukan untuk meningkatkan ekspor, dengan semakin melihat dan memanfaatkan strategi ekspor daerah lain atau Negara lain dalam meningkatkan ekspor.Jatengdaily.com-st