in

Album Cinta d’Masiv Hadir Sapa Penggemar

d'Masiv launching album baru. Foto: yil

JAKARTA (Jatengdaily.com)- Jangan mengaku musisi dan penyanyi kalau belum memiliki album. Karena menurut Rian ‘d’Masiv’ membuat album membutuhkan perjuangan yang lumayan berat.

“Buat saya album itu seperti ijazah kita sebagai musisi, makanya jangan mengaku sebagai musisi kalau belum memiliki album,” ujar Rian saat launching album ke 6 di Indozone Park Patal Senayan, di Jakarta Selatan Kamis (2/5/2019).

Rian menjelaskan sebelum album diproduksi. Personel grup band d’Masiv, menyodorkan 36 lagu kepada Produser Musica studio, ibu Acin. “Sebenarnya lagu-lagu untuk album ke 6 sudah lama siap, hanya karena kondisi industri musik lagi tidak menentu, jadi baru hari ini bisa diluncurkan,” ujar Rian.

Album ke-6 mereka yang bertajuk Love Album atau Album Cinta. Album ini diklaim sebagai album d’Masiv dengan produksi termahal karena melibatkan berbagai musisi dan genre.

Band yang digawangi Rian Ekky Pradipta (vokal), Dwiki Aditya Marsall (gitar), Nurul Damar Ramadan (gitar), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), dan Wahyu Piadji (drum) ini selalu mengemas karyanya dengan apik. Dalam kelima album mereka sebelumnya, lagu yang dihadirkan d’Masiv banyak menginspirasi dan memberikan semangat bagi pendengar. Sebut saja contohnya seperti lagu Jangan Menyerah, Damai, Mohon Ampun Aku, Esok ‘kan Bahagia dan lagu-lagu lainnya.

Besarnya dukungan dan cinta dari Musica Studio’s, massivers dan kini ditambah dengan hadirnya Peymusik, membuat d’Masiv ingin kembali memberikan semangat positif yang baru dengan menghadirkan pilihan lagu bertema cinta yang universal bagi pecinta musik tanah air.

“Kita selalu kasih energi yang beda dan selalu baru. Di setiap albumnya merasa seperti band baru lagi pengerjaan musiknya, aransemen lirik lagunya. Kalo buat kita, album yang kita kerjakan di tahun ini sangat berarti, karena di tengah serangan digital musik kita masih merilis album fisik, walaupun ada bentuk digital karena Peymusik bergerak,” ujar Rian.

Rian sebagai leader pun memaknai album ke-6 ini sebagai ungkapan syukur, karena tidaklah mudah bagi sebuah band untuk bertahan di industri musik selama sebelas tahun dengan personil yang sama, di tengah banyaknya band atau musisi baru yang berdatangan.

“Sejak album pertama kita berkarya, bikin lagu baru tidak kemakan sama nostalgia, jadi karyanya gak itu itu saja lagunya. Dan buat kita itu sehat berkarya, padahal godaan untuk kanan-kiri banyak, tapi kita tetap lurus saja terus bermusik, Insya Allah sampai tua. Jadi maknanya buat kita dalam banget, sampai susah diungkapkan karena terlalu berarti dan akan jadi jembatan kita untuk hal yang lebih besar lagi, karena kita yakin kita masih punya jalan yang lebih panjang dan besar,” ungkapnya.

Hal lainnya yang berbeda di album kali ini adalah cover albumnya yang berupa gambar seluruh personil d’Masiv dengan sketch pinsil di atas kayu. Selain itu cover bagian dalamnya pun berupa foto semua personil di depan gedung Musica. yil-she

Written by Jatengdaily.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Jenazah Mahasiswa UKSW yang Tersengat Listrik Dipulangkan ke Maluku

Pencemaran Sampah Plastik Mengancam Kelangsungan Hidup