LONDON (Jatengdaily.com) – Tim kuda hitam Ajax Amsterdam terus membikin kejutan di Liga Champions 2019/2019. Di babak semi final leg pertama, Ajax berhasil menumbangkan tuan rumah Tottenham Hotspur dengan skor tipis 1-0.
Kemenangan ini semakin mempermudah langkah Ajax untuk maju ke semi final maupun menjadi juara Liga Champions. Mengingat, di leg kedua, tim De Godenzonen akan berlaga di depan publiknya sendiri di Johan Cruijff Arena, 8 Mei mendatang.
Dalam laga semifinal Rabu (1/5/2019) dinihari WIB, pertandingan berlangsung imbang. Tim tuan rumah memegang penguasaan bola 52 persen sedangkan Ajax 48 persen. Namun Ajax lebih bisa memaksimalkan peluang, hingga Donny van de Beek berhasil memperdayai kiper Hugo Lloris menit ke-15.
Gol bermula dari umpan terobosan Hakim Ziyech dari luar kotak penalti. Donny van de Beek lolos dari jebakan offside dan dengan mudah menceploskan bola ke gawang Hugo Lloris. Wasit Antonio Mateu Lahoz sempat mengecek VAR sebelum mengesahkan gol tersebut. Sejak gol ini, Ajax terus berupaya menggempur Spurs. Begitu sebaliknya Spurs tak ingin dipermalukan di kandangnya, namun hingga laga berakhir, Ajax berhasil membawa poin sempurna.
Bagi Ajax kemenangan ini turut menggoreskan catatan penting. Ajax kini mengukir rekor selalu menang dalam laga tandang yang mereka lakoni pada fase gugur Liga Champions musim ini. Sebelumnya, Ajax di luar kandang telah membungkam Real Madrid (4-1, 5/3/2019) pada 16 besar, dan Juventus (2-1, 16/7/2019) pada babak perempat final.
Dari rekor Liga Champions, hanya ada dua tim yang mampu menyapu partai kandang dengan kemenangan pada fase gugur. Kedua tim itu adalah Bayern Muenchen (2012-2013) dan Real Madrid (2017-2018). Ketika juara, Bayern Muenchen meraih kemenangan di luar rumah melawan Arsenal (3-1), Juventus (2-0), dan Barcelona (3-0). Sementara itu, Real Madrid merengkuh trofi ke-13 nya di kompetisi ini setelah membekuk Paris Saint-Germain (2-1), Juventus (3-0), dan Bayern Muenchen (2-1) pada partai away musim lalu.
Pemain Tottenham Hotspur Christian Eriksen menilai timnya gagal memperlihatkan performa terbaik. Menurutnya, Tottenham tak seharusnya membiarkan Ajax mendominasi. “Kami tampil di bawah standar dan sama sekali tak menampilkan permainan terbaik. Pada 20 menit awal, kami hanya menunggu dan itu sebenarnya dilarang ketika melawan tim yang senang akan penguasaan bola. Kami harus mengubahnya,” ujar Eriksen kepada UEFA.com.
Sedangkan pelatih Ajax Erik Ten Hag pun memuji timnya setinggi langit. Performa yang impresif dari Ajax dinilai Ten Hag membuat kemenangan atas Tottenham terasa lebih spesial. “Malam yang luar biasa, tentu juga hasil yang menakjubkan. Pada fase pertama pertandingan kami mendominasi penuh dan berhasil mencetak gol fantastis,” puji Ten Hag dikutip UEFA.com.
Menurut Ten Hag, Ajax bermain dengan gaya permainannya sendiri. “Kami harus bekerja dengan kekuatan sendiri. Saya rasa kami berhasil. Hal tersebut menciptakan masalah bagi musuh dan karena itulah kami mampu melakukannya. Kami bisa memainkan sepakbola dengan gaya yang berbeda. Kami bertahan dengan sangat baik. Kami punya tim yang bisa bekerja dan bertarung bersama-sama dengan sangat baik,” tambah dia. yds
GIPHY App Key not set. Please check settings