Membangun Baiti Jannati, Rumahku Surgaku

6 Min Read

Oleh : H. Nur Khoirin YD

1. Tujuan berumah tangga adalah sebagaimana yang sering dibaca dalam khutbah akad nikah: litaskunu ilaiha waja’ala bainakum mawaddatan warahmah(QS. Ar Rum : 21). Untuk mendapatkan sakinah/ketenangan, mawaddah/cinta, dan rahmah/kasih sayang, yang kekal selama hidup.

2. Sakinah yang berarti ketenangan, ketenteraman, aman atau damai. Lawan kata ketenteraman adalah keresahan, khawatir, prasangka buruk (suudhdhan) atau kehancuran. Diharapkan, keluarga yang baru dibina tersebut akan mendapatkan ketenangan dan terhindar dari kegelisahan.

Ketenangan dalam rumah tangga tidak terwujud dengan sendirinya. Tetapi harus disertai ikhtiar yang kuat dan harus dipersiapkan sejak dini. Harus dibangun komitmen berkeluarga sebagai ibadah, dipupuk rasa saling percaya, saling berkomunikasi, saling jujur, selalu membuat keputusan bersama, dan saling beribadah dan berdoa. Sakinah ini muncul setelah kebutuhan manusiawi terpenuhi. Kebutuhan melakukan hubungan seksual tersalurkan dengan benar, pikiran tenang, nyaman. Ada orang yang menyalurkan dengan jajan, tetapi pasti tetap gelisah dan resah, karena tidak aman, dan takut konangan.

3. Mawaddah berari perasaan kasih sayang dan cinta yang membara, perasaan cinta yang menggebu pada pasangannya. Perkawinan harus dibangun di atas pondasi cinta yang kuat dan seimbang. Tidak boleh ada kawin paksa. Tidak boleh yang satu cintanya sangat kuat, tetapi yang satunya sangat tipis dan lemah. Akan terjadi hubungan yang tidak seimbang, yang satu selalu selalu memberi syarat, dan lawannya selalu memenuhi syarat. Cinta harus tanpa syarat. Cinta adalah hidayah. Terjadi melalui proses yang rasional, dan berakhir sebagai takdir.

Dalam Islam, mawaddah ini adalah fitrah manusia. Dihiasi manusia dengan cinta, mencitai lawan jenis. Adalah normal laki-laki mencitai yang cantik, dan perempuan menyukai yang ganteng. Sebaliknya justru tidak normal. Mawaddah Ini bisa muncul dari hal-hal yang bersifat duniawi. Misalnya dari ketampanan atau kecantikan, kekayaan, kedudukan, berhias dan perhiasan, dll. Dalam Islam disebutkan kreteria, nikahi karena cantiknya, nasabnya, hartanya, dan agamanya. Untuk menguatkan mawaddah, maka diajurkan ada kafaah (sepadan) diantara keduanya, dalam kecantikan, kedudukan, kekayaan, tingkat Pendidikan, pengalaman atau pergaulan sosial, usia, dan yang terpenting adalah seagama.

4. Kata Rahmah artinya ampunan, rahmat, rezeki, dan karunia merupakan sesuatu yang datang dari Allah SWT. Rahmah merupakan sebuah proses dalam rumah tangga, sebab ini akan memunculkan rasa saling membutuhkan, menutupi kekurangan, saling memahami, dan pengertian. Rahmah atau karunia dan rezeki dalam keluarga ada karena proses dan kesabaran suami istri dalam membina rumah tangga. Saat melewatinya dengan kesabaran dan cinta, maka karunia itu akan diberikan oleh Allah SWT sebagai bentuk cinta tertinggi dalam keluarga. Rahmah atau kasih saying merupakan buah dari proses Sakinah dan mawaddah. Pasangan yang sudah tua, di atas 60 tahun, meskipun sudah tidak gagah dan cantik lagi, tidak ada seks lagi, tetapi masih tetap rukun, mesra, dan harmonis, karena selalu diliputi rahmah.

5. Setelah 10 atau 15 tahun rumah tangga berjalan, sering yang terjadi sebaliknya, bukan sakinah mawaddah dan rahmah yang muncul. Tidak jarang RT bagaikan neraka, panas, mboseni (membuat tidak betah), nyebeli (membuat masalah), dilanda konflik suami istri, hubungan anak dengan orang tua pecah, saling curiga, cemburu buta, neng-nengan, tidak ada kebaikan.

6. Maka membangun rumah yang besar, luas, megah, dan indah penting. Tetapi lebih penting lagi membangun suasana rumah yang seperti sorga, baiti jannati, rumahku surgaku. Rumah yang dapat Ngayemi (tenteram), Ngayomi (melindungi), Ngrasari (betah), Ngangeni (selalu kangen rindu pulang ke rumah), Ngademi (dingin, dan tenang). Rumah yang kondusif untuk menyemai dan memelihara benih-benih generasi bangsa yang unggul, cerdas, berimtek, berimtaq, dan berakhlaqul karimah.

7. Untuk membangun baini jannati, ada beberapa kiat yang harus kita camkan baik-baik :
1) Jadikan RT sebagai sarana ibadah, ladang pahala. Suami melindungi istri, istri berbakti, mendidik anak-anak, anak-anak birrul walidain.
2) Jadikan ajaran agama sebagai Tatib keluarga, menjadi ukuran baik buruk. Suami pantas marah kepada istrinya jika tidak salat atau melanggar agama. Jangan bertengkar hanya karena sayur kurang garam.
3) Hiasi dengan bacaan al Qur’an dan salat jama’ah. Min magrib, pasang kaligrafi. Jangan hanya gambar wayang atau artis saja.
4) Salinglah menasehati. Watawashau bil haqqi watawashaubis shabri.
5) Musyawarahlah dalam mengambil keputusan. Wasyawirhum fil amri. Waamruhum syuro bainahum. Jadi suami jangan absolut meskipun yang bekerja mencari nafkah. Jadi istri jangan menyepelekan, meskipun suami tidak berpenghasilan.
6) Jangan ada rahasia, saling terbuka, saling bercerita, saling percaya.
7) Saling pengertian dan masing-masing ambil peran. Pekerjaan rumah tangga rutin sangat banyak, tidak usah diperintah, tidak perlu ada job diskription seperti di kantor atau di hotel.
8) Selalu belajar meningkatkan pengetahuan, membaca buku dan membaca pengalaman. Agar bertambah hari semakin berkualitas hidup kita.
9) Salinglah minta maaf. Tidak ada manusia yang sempurna. Hadits Nabi saw mengatakan, semua manusia bersalah, tetapi sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang segera meminta maaf dan bertaubat.

Semoga rumah tangga kita selalu mendapatkan perlindungan dari Allah swt, selalu diliputi ketenangan, kedamaian, kesejahteraan, keberkahan, kebahagiaan, dan kemulyaan baiti jannati. Amin yra.

DR. H. Nur Khoirin YD, MAg, Ketua BP4 Propinsi Jawa Tengah/Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Walisongo, Tinggal di Jl. Tugulapangan H.40 Tambakaji Ngaliyan Kota Semarang, Telp. 08122843498. Jatengdaily.com-st

0
Share This Article
Privacy Preferences
When you visit our website, it may store information through your browser from specific services, usually in form of cookies. Here you can change your privacy preferences. Please note that blocking some types of cookies may impact your experience on our website and the services we offer.