in

Aksi Tega Kopda Muslimin pada Istri; dari Meracuni Kecubung, Santet hingga Penembakan

Para tersangka pelaku penembakan istri anggota TNI di Semarang. Foto: adri

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Percobaan pembunuhan yang dilakukan anggota TNI di Semarang Kopda Muslimin terhadap istrinya sendiri Rina Wulandari (34) ternyata sudah berulang kali.

Sebelum menyewa pembunuh bayaran untuk menembak istrinya, dengan teganya sang suami juga pernah berupaya menghabisi nyawa istri dengan meracuni memakai air kecubung. Pelaksana aksi tersebut sama dengan pelaku penembakan.

Baca Juga: Penembakan Istri TNI di Semarang: Dalangnya Suami Yang Bayar Rp 120 Juta ke Pembunuh Bayaran

“Aksi ini sudah direncanakan satu bulan. Dengan pelaksana tersangka Sugiyono (S) untuk meracuni korban pakai air kecubung,” kata Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi Senin (25/7/2022) di Semarang.

Dia menyebut karena tersangka eksekutor Sugiyono alias Babi tak tega jika korban dibunuh dengan racun air kecubung, kemudian, M kembali memerintah para tersangka untuk berpura-pura mencuri.

“Pelaku diminta pura-pura mencuri sambil membunuh korban. Kemudian Kopda Muslimin juga berusaha membunuh istrinya dengan cara santet. Jadi keterangan itu masih harus dikroscek. Sementara pelaku otak utama dalam perkara ini masih dalam proses penangkapan,” jelasnya.

Karena tidak berhasil, Kopda Muslimin memerintahkan empat pelaku untuk menembak istrinya pada senin 18 Juli 2022. Aksi itu dilakukan empat pelaku menggunakan dua motor berboncengan dan menguntit korban di simpang jalan.

“Jadi eksekusi melalui komunikasi ponsel tersangka. Melalui dikabarkan situasi kondisi otak pelaku langsung memerintahkan untuk eksekusi istrinya,” ujarnya.

Usai istri kembali ke rumah, sang eksekutor langsung menembakkan pistol rakitan ke arah perut korban. Senjata api rakitan yang digunakan disediakan oleh Kopda Muslimin. “Tembakan pertama meleset, kedua tembakan menembus perut korban langsung tersungkur,” ungkapnya.

Usai mengeksekusi korban dengan tembakan senjata api, para pelaku kemudian mengambil upah Rp120 juta yang diberikan oleh Kopdan Muslimin.

“Mereka ketemu di Minimarket dekat Rumah Sakit Hermina Banyumanik. Dapat Rp120 juta dibagi lima orang, ada yang sudah dibeli motor dan emas dan semuanya sudah disita,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, usai kena tembak memang suami korban (Kopda Muslimin) menunggui korban yang saat itu dibawa ke rumah Sakit Hermina Banyumanik Semarang (untuk diambil proyektil peluru). Saat ini sendiri, korban telah dibawa ke RS dr Kariadi Semarang.

Baca Juga: Penembakan Istri Anggota TNI, Dilatarbelakangi Adanya WIL Sang Suami

Sedangkan suami korban (Bripda Muslimin) saat ini masih dalam buron dan sedang dicari polisi. Muslimin melarikan diri, usai menunggui sang istri (korban) di RS Hermina.

Latarbelakang penembakan, karena Bripda Muslimin punya kekasih alias Wanita Idaman Lain (WIL).

Kelima pelaku atas nama Sugiyono alias Babi, Supriyono, Agus Santoso, Ponco, dan Dwi Sulistyono. Sugiyono alias Babi merupakan eksekutor penembakan di lokasi kejadian. Sedangkan Dwi berperan sebagai penyedia senjata api.

Kejadian penembakan di depan rumah korban di Jalan Cemara III, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada 18 Juli 2022 lalu ini berhasil diungkap aparat gabungan Polda Jateng, Polrestabes Semarang dan Kodam Diponegoro kurang dari seminggu. Motif dari percobaan pembunuhan ini diduga karena asmara, yakni Kopda M memiliki pacar lain.

“Para pelaku terancam pasal 340 KUH Pidana juncto pasal 53 KUHPidana tentang pembunuhan berencana. Ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara selama lamanya 20 tahun,” tandas dia. adri-yds

Written by Jatengdaily.com

Mutilasi di Ungaran; Bagian Kepala dan Tangan Ditemukan Terpisah 11 Kilometer

Tanah Wakaf Wajib Disertifikatkan