SOLO (Jatengdaily.com) – KRL (Kereta Rel Listrik) Solo-Jogja direncanakan akan diperpanjang hingga Palur, Kabupaten Karanganyar. Pihak Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah pun akan melakukan uji coba elektrifikasi listrik aliran atas (LAA) hingga Stasiun Palur.
Diperpanjangnya jalur rute KRL Solo-Jogja ini sebelumnya disampaikan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Zulfikri dalam webinar pekan lalu.
Zulfikri menyampaikan, integrasi antar dan intermoda menjadi salah satu fokus utama yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).
“Khusus di kawasan aglomerasi Solo Raya, KRL ini nantinya akan diperpanjang hingga Palur, sementara jaringan KA perintis dari Wonogiri akan dikembangkan hingga Bandara Adi Sumarmo,” ungkapnya dilansir laman djka.dephub.go.id.
Konsep Transit Oriented Development (TOD) juga dijelaskan oleh Zulfikri sebagai salah satu strategi yang akan diterapkan dalam ekspansi stasiun di kawasan Solo Raya. “Nantinya baik pengembang maupun masyarakat sekitar dapat membangun dan memanfaatkan stasiun sebagai pusat kegiatan seperti stasiun TOD di kota-kota besar,” tutur Zulfikri.
Sementara itu Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah Putu Sumarjaya di Solo, Senin (8/3/2022)mengatakan target uji coba LAA sampai ke Stasiun Palur dilakukan pada bulan Maret 2022.
Bulan April tahun uji coba akan dilakukan secara dinamis sehingga operasional secara komersial diprediksi dapat dilakukan pada Agustus atau September 2022.
Mengenai pengerjaan elektrifikasi LAA sampai Stasiun Palur sendiri sudah dilakukan sejak tahun 2020. “Harapannya di tahun 2022 ini bisa kami selesaikan dengan menghubungkan dari Stasiun Solo Balapan. Nanti akan ada tambahan Stasiun di Solo Jebres sampai Stasiun Palur,” katanya.
Direktur Utama Kereta Commuter Indonesia (KCI) Roppiq Lutfi Azhar mengatakan depo KRL Solo-Yogyakarta juga sudah dibangun di Stasiun Klaten dan mulai beroperasi pada awal tahun ini. Ia mengatakan depo tersebut dipergunakan sebagai tempat perawatan KRL.
“Selain itu, dibangun lagi yang lebih besar di Stasiun Solo Jebres. Harapannya dapat meningkatkan keandalan dan perawatan untuk KRL. Untuk pembangunan depo di Solo Jebres ini sudah mencapai 60 persen,” katanya.
Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi sebelumnya melalui webinar mengapresiasi pengoperasian KRL Jogja-Solo yang telah berjalan selama 1 tahun. Menurutnya, perekonomian kota yang dilintasi tersebut dapat terbantu berkat hadirnya layanan KRL. Dengan hadirnya KRL, mobilitas masyarakat menjadi meningkat serta KRL juga dapat menekan konsumsi BBM di Indonesia sampai dengan 1,7%. yds