in

Mauidhah Jum’ah : Kunci Keberhasilan Dakwah Nabi SAW

Oleh : Nur Khoirin YD

Hari-hari ini adalah sudah masuk bulan Rabiul Awal atau bulan Mulud. Umat Islam sudah mulai menyongsong hari kelahiran Nabi Muhammad SAW tanggal 12 nanti dengan berbagai kegiatan. Di masjid-masjid dan mushola berkumandang bacaan Barjanji, Dzibagh, Natsar, dan shalawat bersaut-sautan.

Pengajian akbar dan pawai-pawai juga dipersiapkan. Para muballigh laris manis kebanjiran jadwal ceramah sampai akhir bulan. Tidak peduli sebagian orang membid’ah-bid’ahkan. Inilah bukti mahabbah, cinta kepada Rasulullah SAW yang kelihatan. Inilah salah satu syi’ar Islam wal muslimin yang harus ditunjukkan. Semua berharap mendapat syafa’at di hari akhir yang tiada pertolongan.

Memperingati maulid Nabi SAW selain bukti cinta juga sebagai ikhtiar untuk mengikuti sunnah-sunnahnya yang mulia, menjadikan tauladan yang baik (uswah hasanah) untuk menata jalan hidup agar terarah, mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Salah satu kehebatan Rasulullah SAW yang diakui dunia adalah keberhasilannya dalam mendakwahkan Islam dalam waktu yang sangat singkat. Syari’at Islam disebarkan oleh Nabi hanya dalam waktu kurang lebih 23 tahun, yaitu sejak menerima wakyu yang pertama di Gua Hira’ ketika berusia 40 tahun. Masa dakwah Nabi terbagi menjadi dua fase, yaitu selama 13 tahun di Makkah dan selama 10 tahun setelah hijrah di Madinah. Dalam waktu yang singkat Nabi berhasil mengislamkan seluruh Jazirah Arab, menumpas Jahiliyah, menegakkan akidah yang lurus, membangun akhlaq manusia yang mulia, dan merubah cara pandang dunia.

Nabi saw tampil seorang diri, dari seorang yatim piatu yang miskin harta. Nabi semula adalah orang biasa, bukan seorang raja yang dengan kekuasaannya bisa memaksa, nabi adalah orang biasa. Ini berbeda dengan kerajaan besar, seperti Bizantium, Romawi, Mesir, Majapahit, Mataram, dll, majunya karena kekuasaan yang telah dibangun dalam waktu yang lama. Muhammad saw adalah manusia biasa, bukan raja atau keturunan raja. Tetapi dalam waktu yang sangat singkat mampu merubah peradaban jahiliyyah yang gelap, dengan membawa peradaban Madinah/kota, dengan cara pandang yang sangat maju dan actual sampai sekarang.

Pengikut ajaran Nabi Muahmmad saw sekarang ini sudah mencapai 1 milyar lebih, dan akan terus berkembang cepat. Di negara-negara Barat, Belanda, Eropa, Amerika, dan bahkan di China, eksistensi umat Islam semakin diakui bersamaan dengan jumlah muallaf yang semakin meningkat.

Manusia nomor satu di dunia
Maka pantaslah seorang peneliti dan penulis terkenal dari London, Michael H. Hart, dalam bukunya 100 tokoh dunia yang paling berpengaruh sepanjang sejarah, menempatkan Nabi Muahammad saw dalam urutan No. 1, disusul Isaac Newton, Nabi Isa/Yesus, Siddhartha Gautama (Buddha), dan Kong Hu Cu. Michail sendiri bukan seorang muslim, maka kesimpulannya adalah obyektif dan ilmiah. Buku setebal ini 576 halaman ini adalah hasil penelitian panjang, selama 28 tahun.

Ketika diluncurkan pertama pada tahun 1978, Michael mendapatkan banyak kecaman dan protes, karena tidak menempatkan Yesus dalam urutan pertama. Tetapi dia tidak bergeming. Karena kesimpulannya itu didasarkan atas bukti-bukti yang ilmiah dan akurat. Sehingga kehebatan Nabi kita ini tidak hanya oleh orang Islam yang mengimaninya, tetapi juga diakui oleh dunia dan akal sehat.

Tidak ada tokoh dunia sepanjang sejarah yang seluruh perkataannya (qauliyah), perbuatannya (fi’liyah), dan ketetapannya (taqririyah) dibukukan secara lengkap dalam kitab Hadits dan Sirah Nabawiyah (sejarah). Hadits-hadits Nabi ditulis saling melengkapi dalam Kutub at Tis’ah (Kitab 9 Hadits), yaitu : Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan An Nasai, Sunan At Tirmidzi, Sunan Ibnu Majah, Musnad Ahmad, Al Muwaththa’ Imam Malik dan Sunan Ad Darimi. Menurut Jonathan Brown (2009), jumlah keseluruhan Hadits Shahih Bukhari sebanyak 7.397 hadits terbagai dalam 97 bab.

Sedangkan Imam Muslim telah menghafal 300 ribu Hadits, meskipun yang ditulis hanya 4000. Kitab-kitab Hadits tebal ini hazanah pengetahuan yang kaya, dan sekarang menjadi obyek penelitian orang-orang non Muslim. Banyak orang non muslim yang mengutip dan bahkan mengkuti Hadits-hadits Nabi sebagai prinsip dalam menata kehidupan pribadi dan sosial. Bahkan tidak jarang mereka tertarik masuk Islam karena setelah mengetahui sendiri kebenaran ajaran Islam.

Nabi saw sering dihina dan dilecehkan. Tidak hanya ketika masih hidup, pernah diusir, dilempari kotoran dan batu, dikatakan orang gila. Zaman sekarangpun Nabi saw sering dihina dan direndahkan. Beberapa tahun yang lalu di Perancis ada nada-nada pengihanaan atas nabi kita, melalui penyebaran kartun Nabi Muhammad saw yang dibuat oleh Samuel Paty, (seorang guru ini, sudah dibunuh sepulang mengajar oleh pemuda imigran dari Chechnya). Yang kemudian menggemparkan adalah, pembuat kartun ini dibela oleh presidennya, Emmanuel Macron dengan dalih sebagai kebebasan berpendapat.

Apakah pelecehan Samuel dan yang lain ini menjadikan Nabi kita terhina? Atau reputasi Nabi menjadi menurun? Ternyata tidak. Justru sebaliknya, nama Nabi kita semakin agung, semakin dipuji dunia, bacaan shalawat berkumandang memenuhi media, umat Islam dunia marah, mengutuk, dan semakin solid, dan yang paling dirasakan oleh masyarakat dan pengusaha Perancis waktu itu adalah memboikot/tidak membeli semua produk Perancis. Sehingga para pejabat di Perancis menghiba agar menghentikan boikot.

Kunci sukses dakwah Nabi SAW
Apa sebenarnya yang menjadi kunci dakwah Nabi, sehingga dalam waktu yang singkat berhasil menyebarkan Islam dengan gemilang, dan bahkan terus berkembang sampai sekarang? Apakah karena mu’jizatnya sebagai Nabi sehingga tidak bisa ditiru oleh manusia biasa? Ataukah karena strategi rasional yang diterapkan sebagai manusia, sehingga bisa kita tiru dan terapkan. Ada beberapa kunci strategi dakwah Nabi yang bisa kita contoh, sebagai berikut :

Pertama, materi dakwah Nabi berisi kebenaran dan bukan kebohongan. Kebenaran yang absolute, kebenaran hakiki, karena sumbernya dari wahyu Allah yang Maha Tahu (wama yantiqu anil hawa in huwa wahyu yuha). Bukan kebenaran subyektif hasil pemikiran manusia yang bersifat temporal, yang bisa saja hari ini benar, tetapi belum tentu 5, 10, 100 tahun ke depan tetap benar. Bukan kebenaran subyektif regional, yang bisa jadi disuatu negara baik, tetapi belum tentu di negara-negara lin juga baik. Islam adalah ajaran yang sempurna, menyeluruh, dan abadi.

Kedua, Nabi saw lebih banyak memberi contoh lagsung dari pada berkata-kata. Nabi adalah Uswah hasanah/suri tauladan yang baik.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah [al-Ahzab/33:21]

Nabi mengajarkan tatacara haji dengan contoh langsung : Khudzu anni manasikakum (hajilah separti aku haji). Shalatlah kamu seperti aku shalat : (shalluu kama raitatumuni ushalli) Nabi jua mengajarakan : Lisanul hal afshahu min lisanil maqaal (bahasa perbuatan lebih fasih dari pada bahasa lisan).

Ketiga, apa yang dikatakan Nabi adalah apa yang dilakukan. Satu perkataan dan perbuatan. Tidak sombong dengan kepintarannya, popularitasnya, kekayaannya. Keempat, niat dakwah yang tulus karena Allah. Amar ma’ruf bukan karena ingin terkenal, bukan karena honor, bukan karena ingin berkuasa, ingin diperhatikan, apalagi untuk membangun citra diri agar dipilih kembali. Berdakwah karena panggilan ibadah. Inilah beberapa kunci agar dakwah kita sampai membekas hati, dan buka masuk telinga kanan lalu keluar telinga kiri.

Khutbah Jum’ah disampaikan di Masjid Al Hasib BPK Jawa Tengah, 4 Rabiul Awal 1444H/30 September 2022.

DR. H. Nur Khoirin YD, MAg, Ketua BP4 Propinsi Jawa Tengah/Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Walisongo/Advokat Syari’ah/Mediator/Arbiter Basyarnas, Tinggal di Il. Tugulapangan H.40 Tambakaji Ngaliyan Kota Semarang. Jatengdaily.com-st

What do you think?

Written by Jatengdaily.com

SG Beri Apresiasi Tertinggi kepada Inovator Terbaik Perusahaan

Perkuat Penanaman Nilai-Nilai Pancasila, Demi Membangun Karakter Anak Bangsa Lebih Baik