in

Menulis dengan Tangan bagi Milenial

Oleh: Nia Samsihono

Ketua Umum Perkumpulan Penulis Satupena Indonesia Provinsi DKI Jakarta

Kata ‘menulis’ digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Kata itu dibentuk dari kata dasar ‘tulis’ diberi awalan me- menjadi verba ‘menulis’. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (210:1497), arti dari ‘menulis’ adalah melahirkan pikiran atau perasaan dengan tulisan. Menulis berarti menuangkan ide si penulis ke dalam bentuk tulisan, sehingga maksud penulis dapat diketahui orang.

Di dunia yang terhubung oleh media sosial, email, dan pesan teks, kemampuan menulis sangat penting. Orang yang mampu mengekspresikan pikiran dan ide dengan jelas melalui tulisan memiliki keunggulan dalam berbagai bidang, termasuk karier dan hubungan sosial. Kemampuan menyusun kalimat dan memilih kata-kata tepat juga meningkatkan kepercayaan diri dalam berbicara di depan umum. Oleh karena itu, setiap individu seharusnya memahami pentingnya menulis dan berusaha terus untuk mengembangkan keterampilan menulis.

Apa Gunanya Menulis dengan Tangan

Di era teknologi modern, ketika hampir setiap aspek kehidupan didefinisikan oleh layar dan keyboard komputer, praktik menulis tangan terasa ketinggalan zaman. Namun, menulis tangan memiliki manfaat bagi kesejahteraan mental dan emosional manusia. Meskipun aplikasi dan perangkat lunak digital memudahkan pencatatan harian, menulis dengan tangan lebih memiliki daya tarik dan manfaat tersendiri.

Menulis dengan tangan memungkinkan kita menyampaikan perasaan yang mungkin sulit diungkapkan dengan lisan. Proses menulis ini sebagai bentuk terapi, membantu meredakan stres dan kecemasan. Itu memicu koneksi antara otak kanan (yang bertanggung jawab atas kreativitas) dan tangan.

Dengan merasakan goresan pena pada kertas, pikiran kita bebas menjelajahi ide-ide baru, mendorong kreativitas, dan imajinasi. Kegiatan menulis dengan tangan memerlukan konsentrasi lebih tinggi dibandingkan dengan mengetik. Aktivitas ini memaksa kita untuk lebih menata kata-kata dan pikiran yang ingin disampaikan. Dengan mencurahkan pikiran dan perasaan ke kertas, kita dapat mengenali pola emosi dan mencari solusi untuk mengatasi tantangan.

Catatan yang ditulis tangan adalah catatan fisik yang bisa dipegang dan disimpan. Kita merasakan sensasi berbeda saat menuliskan huruf demi huruf yang mempunyai bentuk atau karakter yang berbeda-beda dengan pena. Pada kenyataannya, meskipun dunia digital memberikan kemudahan akses dan kecepatan, keindahan menulis tangan memberikan pengalaman yang mendalam dan berharga. Pelajar yang menulis menggunakan tangan umumnya memiliki performa akademik lebih baik dibanding mereka yang mengetik dengan komputer.

Para milenial dan generasi Z terbiasa dengan peralatan elektronik ketika mereka ingin menuangkan pikiran dan perasaan ke dalam tulisan. Jari jemari mereka menyentuh tombol huruf untuk mendeskripsikan atau menarasikan pikiran ke dalam tulisan. Para milenial dan generasi Z ini dalam hidupnya hampir tidak melakukan kegiatan menulis dengan pena di atas kertas.

Oleh karena itu, Yayasan Mekar Pribadi bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta mengadakan Lomba Menulis dengan pena bagi siswa SMP di DKI Jakarta. Ada 96 peserta yang ikut lomba tersebut dan terpilih enam penulis terbaik dengan tema alam. Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini.

Pemikiran yang sangat bagus dengan melibatkan anak-anak milenial dan generasi Z yang dalam hidup mereka selalu bersentuhan dengan alat elektronik, handphone dan laptop, untuk menulis dengan tangan. Kegiatan ini menyempurnakan pengalaman mereka dalam kegiatan literasi: menulis dan membaca. Nama pena dari Dad Murniah-Jatengdaily.com

 

 

Written by Jatengdaily.com

Stadion Manahan Dipastikan Siap untuk Gelaran Piala Dunia U-17

Indonesia Saatnya Sambut Pesta Bola Dunia dengan Meriah