in

Waspada Antraks, Kasus Terbanyak di Gunung Kidul

Oleh: Dwi Asih Septi Wahyuni SST, MSi
Statistisi Ahli Muda BPS Kabupaten Banyumas

KASUS antraks kembali mencuat setelah ada kasus meninggalnya tiga warga di Kabupaten Gunung Kidul, DIY dimana satu dari tiga warga yang meninggal teridentifikasi positif antraks dan dua lainnya meninggal dengan gejala antraks. Dari 125 orang yang kontak langsung dengan daging sapi yang terpapar antraks ditemukan 85 orang positif antraks atau 68 persen orang yang kontak langsung positif antraks.

Dari 85 orang yang positif antraks hanya 18 orang atau 21 persen yang bergejala seperti luka, bengkak, diare, pusing, dsb. Hal ini menunjukkan bahwa 79 persen orang yang positif antraks tidak menunjukkan gejala justru harus diwaspadai.

Kasus antraks pada tahun 2023 baru terjadi pada Bulan Juli dengan 12 kasus pada hewan yakni 6 sapi dan 6 kambing di Kabupaten Gunung Kidul, DIY, Kasus ini merupakan kasus antraks terbanyak di Kabupaten Gunung Kidul dimana sebelumnya pada tahun 2022 terdapat 8 kasus pada 6 sapi dan 2 kambing dan pada tahun 2021 ada 6 kasus pada 4 sapi dan 2 kambing, pada tahun 2020 sebanyak 7 kasus pada 4 sapi dan 3 kambing.

Seiring dengan meningkatnya jumlah kasus antraks di Indonesia, pemerintah menyebarkan vaksin antraks ke beberapa provinsi di Indonesia. Provinsi Jawa Tengah menjadi provinsi yang paling banyak menerima alokasi vaksin yakni sebanyak 25.000, Provinsi Jawa Timur sebanyak 15.000, NTB sebanyak 12.000, NTT sebanyak 12.000, Sulawesi Selatan sebanyak 12.000, Sulawesi barat sebanyak 10.000, Gorontalo sebanyak 5.000, Provinsi Jawa Barat sebanyak 2.500, dan Provinsi DIY sebanyak 2.500.

Dalam publikasi Provinsi DIY Dalam Angka 2023 yang dirilis oleh BPS Provinsi DIY tercatat pada tahun 2022 sebanyak sapi perah 2 ekor, sapi potong 156.246 ekor dimana total sapi potong di DIY adalah 319.060 ekor artinya lebih dari 50 persen sapi potong di DIY berasal dari Kabupaten Gunung Kidul.

Jumlah kambing 206.939 ekor di Kabupaten Gunung Kidul dimana total Kambing di DIY adalah 418.439 ekor. Hal ini menunjukkan peranan Kabupaten Gunung Kidul yang sangat  besar dalam mensupply kebutuhan daging sapi dan kambing di Provinsi DIY.

Jumlah sapi yang dipotong tahun 2022 menurut Data BPS dalam publikasi Statistik Pemotongan Ternak Tahun 2022 tercatat di Provinsi Jawa Timur merupakan terbanyak yakni 225.655 ekor sapi yang dipotong, kemudian di Provinsi Jawa Barat 119.999 ekor, Jawa Tengah 110.962 ekor, Banten 43.014 ekor, NTB 40.170 ekor, Sulawesi Selatan 35.745 ekor, Sulawesi Barat 30.586 ekor, Gorontalo 4.550 ekor, DIY 3.483 ekor.

Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian pemerintah adalah jumlah sapi yang dipotong di DIY bukan yang terbanyak di Indonesia namun kasus antraks sapi dan kambing terbanyak terjadi di Kabupaten Gunung Kidul, DIY. Oleh karena itu pemerintah daerah harus melakukan effort yang lebih besar agar tidak terjadi lagi kasus antraks di Kabupaten Gunung Kidul, DIY.

Beberapa yang dapat dilakukan yakni memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya mengkonsumsi daging sapi yang sudah mati, memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat yang terpapar antraks agar tidak menyebar lebih luas lagi serta memberikan vaksin kepada hewan dan melakukan pengecekan kesehatan hewan secara berkala. Jatengdaily.com-st

What do you think?

Written by Jatengdaily.com

Cegah Banjir, Pemkot Semarang Bersihkan Timbunan Sampah Penyumbat Aliran Sungai

Kominfo akan Panggil Ditjen Imigrasi Terkait Dugaan Kebocoran Data Paspor WNI