SEMARANG (Jatengdaily.com)- Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Universitas Diponegoro (Undip) merayakan Dies Natalis-nya yang ke-36 tahun, pada 21 Oktober 2024.
Rektor Undip Prof Suharnomo mengatakan, FMS Undip telah melahirkan banyak hasil penelitiannya dalam bentuk inovasi dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara, serta pastinya Undip.
”Saya rasa FSM Undip punya peran selama ini menjadi andalan riset, juga karya-karya yang dipublikasikan di jurnal internasioanl terindeks scopus. Karya inovasi itu banyak dihasilkan para dosen, sesuai keilmuannya. Termasuk diantaranya, teknologi untuk membantu ketahanan pangan seperti alat untuk pengawetan hasil pertanian, di bidang perikanan, teknologi yang ada di bandara, dan masih banyak lagi hasil riset yang dikembangkan, yang semuanya makin menjadikan Undip bermartabat dan bermanfaat,” jelas Rektor di Gedung Prof Soedharto, Kamis (24/10/2024) dalam rangkaian acara perayaan Dies FSM ke-36 tersebut.
Dalam Dies ke-36 ini, mengambil tema Advancing Science for A Brighter Tomorrow (memajukan ilmu pengetahuan untuk masa depan yang lebih cerah). Pada kesempatan ini juga ada orasi ilmiah dengan nara sumber, Guru Besar FSM Undip Prof Dr Widowati, Project Manager Hyperlocal Ecosystem Team BRI Pusat, Bukit Yuta Wirawan SSi dan Roy Wibisono Anang Prabowo SSi yang merupakan CEO PT Naruna yang juga alumni FSM Undip.
Sementara itu, Dekan FSM Undip Prof Kusworo mengatakan, dalam perkembangannya FSM Undip telah tumbuh dan berkembang menjadi salah satu fakultas yang unggul dan berprestasi utamanya dalam bidang inovasi riset dan teknologi.
”Kami patut berbangga atas capaian ini, namun harus tetap memandang ke depan untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdampak kepada masyarakat luas. Kami dengan segala sumber daya yang dimiliki berkomitmen penuh dengan mendukung Undip bermartabat dan bermanfaat melalui berbagai inovasi,” jelasnya.
Adapun kontribusi nyata FSM Undip adalah sebagai berikut. Pupuk Nano Silika karya dosen Prof Agus Subagjo. Teknologi ini membantu petani untuk meningkatkan hasil panen.
Ada juga Teknologi Plasma karya Prof M Nur. Alat ini dapat memperpanjang masa simpan hasil petanian, menjaga kualitas produk pangan untuk mendukung ketahanan pangan.
Kontribusi lain adalah Keramba Jaring Apung karya Prof Sapto P Putro. Dimana hasil inovasinya tersebut mendukung sektor perikanan dengan meningkatkan produktivitas nelayan melalui teknologi budidaya ikan yang lebih efisien.
Ada juga inovasi Minyak Atsiri (karya Prof Hermin) dan Batik Kristalogi (karya Prof Widowati). Kedua produk ini bisa membuka lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan perekonomian warga. Ada juga Aplikasi Indo Q CT (karya Dr Choirul Anam) yang telah digunakan oleh para peneliti luar negeri dan akan segera dihilirisasi.
”Intinya FSM berkomitmen menjadi garda terdepan dalam pengembangan sains dan teknologi yang tidak hanya berorientasi pada kemanjuan akademik, tetapi juga solusi inovatif yang memberi dampak positif bagi masyarakat,” jelasnya.
Selain itu, Dekan FSM juga mengatakan, jika belajar di Fakultas Sains dan Matematika, mahasiswa tidak melulu belajar rumus dan angka. ”Namun, FSM bisa diaplikasikan di riset dan inovasi mana saja yang menghasilkan produk. Kita ingin menghilangkan paradigma, jika FSM merupakan fakultas yang susah,” jelasnya. she