in

Bencana Banjir di Demak, Wagub Jateng Sebut segera Bangun Tanggul Laut

Wagub Jateng H Taj Yasin didampingi Bupati Demak dr Hj Eisti'anah dan sejumlah pejabat BUMN berfoto bersama para penerima bantuan pertanian terdampak banjir. Foto : sari jati

DEMAK (Jatengdaily.com)- Wagub Jateng H Taj Yasin Maimoen sepakat menyebut banjir rob di Kabupaten Demak sebagai bencana. Hal itu dimaksudkan agar upaya penanggulangannya dapat segera dilakukan.

Saat kunjungan kerja ke Desa Dukun, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak dalam rangka pemberian bantuan pertanian untuk lahan terdampak banjir, Gus Yasin mengungkapkan, ketika masyarakat sudah sepakat menyebutnya sebagai bencana, maka konsekuensinya masyarakat juga bersedia gotong royong membantu menangani masalah kemanusiaan itu.

“Salah satunya dengan mengikhlaskan lahan  yang berada di sepanjang pantai Sayung hingga Wedung batas Jepara untuk dibangun hybrid sea wall. Kurang lebih lebar 7 meter dan panjangnya 30 kilometer, tanpa meminta ganti rugi,” kata Taj Yasin, Rabu (03/07/2025).

Karena kebutuhan penanganan rob tidak hanya membangun tanggul laut, kata Taj Yasin, namun ada normalisasi sungai, (revitalisasi) pertanian, dan lainnya. Maka anggaran yang ada harus dioptimalkan.

Jika sebelumnya Rp 1,7 triliun yang diajukan Pemkab Demak ke pusat untuk membangun tanggul laut sepanjang 10 kilometer, setelah dilakukan kajian dengan Universitas Diponegoro Semarang, panjangnya bisa bertambah dengan konstruksi hybrid sea wall. Tak tanggung-tanggung, penambahan panjangnya hingga 20 kilometer.

Oleh karena bicara bencana berarti bicara kemanusiaan. Menurut Wagub Taj Yasin, harus ada gotong royong semua pihak termasuk masyarakat. Karena penanganannya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi atau kabupaten saja, ada peranserta masyarakat di dalamnya.

Setelah dilakukan kajian, lanjutnya, ada potensi 9.000 hektare lahan hilang jika tidak segera dilakukan pemagaran. Oleh karena panjang hybrid sea wall untuk melindungi garis pantai Demak sekitar 30 kilometer, dengan lebar tujuh meter, maka dibutuhkan lahan sepanjang 21 hektar yang harus dibebaskan.

“Nah di sini lah butuh peranserta dan kepedulian para pemiliknya untuk memberikan lahan seluas 21 hektare tersebut tanpa ganti rugi. Demi melindungi 9.000 hektare lahan lainnya agar tak hilang atau musnah oleh rob,” kata Wagub Taj Yasin.

Mengenai penyebutan banjir rob di Demak sebagai bencana oleh Wagub Taj Yasin, Bupati Demak dr Hj Eisti’anah sepakat. Bahkan sudah sejak lama upaya mengklasifikasikan rob atau banjir air pasang laut sebagai bencana diajukan Pemkab Demak ke pemerintah pusat. Demi memudahkan mendapatkan bantuan penanganan.

“Maka sangat kebetulan sekali saat Pemerintahan Provinsi menyebut rob sebagai bencana. Karenanya kami atas nama Pemkab Demak sepakat, agar masyarakat dapat hidup lebih aman tanpa khawatir akan bencana, yang sejauh ini telah merendam jalan nasional Semarang – Demak sepanjang hari hingga malam itu,” kata bupati.

Mengenai hal yang disampaikan Wagub Taj Yasin soal pembebasan 21 hektar lahan untuk pembangunan hybrid  sea wall tanpa ganti rugi, Plt Kepala DinPUTR Kabupaten Demak H Amri Mahmud segera menindaklanjutinya. Dengan mengadakan sosialisasi di 12 desa sepanjang Sayung hingga Wedung yang akan dilewati pembangunan hybrid sea wall. rie-she

What do you think?

Written by Jatengdaily.com

Mahasiswa Ilkom USM Kampanyekan Budaya Menganyam di CFD Semarang

Polisi Sebut Orang Yang Intimidasi Saksi dalam Kasus Gamma Bukan Anggota Polri