Skip to main content Scroll Top

Hasil Sidang Isbat Cermin Persatuan

Oleh: Gunoto Saparie

Sidang Isbat yang digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag) untuk menentukan Hari Idulfitri 1446 Hijriah menghasilkan keputusan yang penting bagi umat Islam di Indonesia.

Berdasarkan hasil sidang, Kemenag secara resmi menetapkan bahwa 1 Syawal 1446 Hijriah atau Hari Idulfitri akan jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025. Keputusan ini tidak hanya menjadi acuan bagi umat Islam dalam merayakan “hari kemenangan”, tetapi juga mencerminkan persatuan dan kesatuan umat Islam, mengingat bahwa dua organisasi kemasyarakatan keagamaan terbesar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, sepakat dalam penentuan tersebut.

Penentuan hari Idulfitri oleh Kementerian Agama yang diikuti oleh kesepakatan antara NU dan Muhammadiyah memberikan pesan penting tentang pentingnya persatuan di tengah-tengah keragaman umat Islam di Indonesia. Selama ini, perbedaan dalam menentukan tanggal hari raya sering menjadi topik perdebatan dan perpecahan, meskipun keduanya tetap merujuk pada prinsip-prinsip yang sama dalam tradisi Islam.

Sebagian besar perbedaan tersebut muncul karena perbedaan dalam metode melihat hilal atau bulan baru, yang digunakan untuk menentukan awal bulan Hijriah.

Namun, dengan kesepakatan yang tercapai dalam Sidang Isbat kali ini, di mana NU dan Muhammadiyah tidak mengalami perbedaan, umat Islam di Indonesia dapat merayakan Idul Fitri secara bersama-sama.

Hal ini tentu memberikan dampak positif terhadap kebersamaan umat Islam, baik dalam aspek sosial, budaya, maupun keagamaan. Umat Islam bisa merayakan Idulfitri dengan rasa persatuan, tanpa adanya kekhawatiran tentang perbedaan hari perayaan yang dapat menyebabkan kebingungannya keluarga maupun masyarakat luas.

Meskipun perbedaan dalam penentuan hari Idulfitri dapat dianggap sebagai bagian dari dinamika keagamaan, kenyataannya perbedaan ini seringkali menimbulkan dampak negatif, baik dalam skala keluarga maupun masyarakat.

Salah satu aspek yang paling terasa adalah gangguan terhadap kebersamaan keluarga. Bayangkan, jika anggota keluarga yang berbeda organisasi atau mengikuti cara yang berbeda dalam menentukan tanggal Idulfitri, mereka harus merayakan hari raya pada waktu yang tidak bersamaan.

Hal ini akan memecah momen kebersamaan yang seharusnya menjadi waktu yang penuh dengan kebahagiaan dan kekeluargaan.

Kebersamaan dalam merayakan Idulfitri sangat penting, karena ini adalah salah satu momen yang mengikat hubungan sosial antar keluarga dan masyarakat. Dengan adanya perbedaan hari Idul Fitri, banyak keluarga yang harus membagi perhatian mereka, merayakan hari raya di waktu yang berbeda, dan bahkan saling berkunjung pada hari yang berbeda.

Hal ini bisa mempengaruhi rasa solidaritas, keakraban, dan bahkan mengurangi kualitas hubungan antar anggota keluarga.

Selain itu, dalam skala yang lebih besar, perbedaan penentuan Idulfitri juga dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakharmonisan dalam masyarakat. Masyarakat yang heterogen, dengan berbagai organisasi dan kelompok yang memiliki penafsiran yang berbeda tentang hari Idulfitri, bisa merasa terpecah.

Berbagai konflik bisa muncul, baik dalam bentuk debat terbuka maupun ketegangan yang lebih terselubung, yang pada akhirnya merugikan kerukunan antar umat beragama.

Keputusan Kementerian Agama yang menetapkan 31 Maret 2025 sebagai hari Idul Fitri 1446 Hijriah tentu saja membawa dampak positif bagi umat Islam di Indonesia, karena menghindari perbedaan dalam perayaan hari raya dan menjaga persatuan umat.

Ketika organisasi keagamaan besar seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah sepakat, maka perbedaan yang dapat mengganggu kebersamaan, baik dalam keluarga maupun masyarakat, dapat diminimalisasi.

Oleh karena itu, kesepakatan ini memberikan contoh bahwa persatuan dalam perbedaan adalah sesuatu yang sangat penting, terutama dalam merayakan momen-momen besar agama, yang seharusnya menjadi sumber kebahagiaan dan kekuatan bagi seluruh umat Islam di Indonesia.

*Gunoto Saparie adalah Fungsionaris Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Jawa Tengah. Jatengdaily,com-St

Related Posts

Privacy Preferences
When you visit our website, it may store information through your browser from specific services, usually in form of cookies. Here you can change your privacy preferences. Please note that blocking some types of cookies may impact your experience on our website and the services we offer.