UNGARAN (Jatengdaily.com) – Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Universitas Semarang (USM) menampilkan beragam karya inovatif berbasis Internet of Things (IoT) dan energi terbarukan dalam gelaran Expo KKN PPM XXVI yang berlangsung di Lapangan Alun-alun Bung Karno, Ungaran, Jawa Tengah pada Minggu 3 Agustus 2025.
Kegiatan dihadiri antara lain, Rektor USM Dr Supari ST MT, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Semarang, Drs Rudi Susanto MM, Ketua Lembaga Penelitian dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) USM, Prof. Dr. Ir. Mudjiastuti Handajani, M.T, Sekcam Ungaran timur, sekaligus Pj Kepala Desa Kalongan Ungaran Timur, Wahyu Hidayat, S.H., M.H.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN USM Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Fahrudin Ahmad, M.Si mengatakan, kegiatan itu menjadi wadah penting bagi mahasiswa KKN yang tersebar di wilayah Ungaran Timur dan Ungaran Barat untuk menunjukkan kontribusi nyata dunia akademik dalam menjawab kebutuhan masyarakat, khususnya dalam era transformasi digital dan transisi energi bersih.
Dalam pameran tersebut, tim Teknik Elektro USM memperkenalkan sejumlah prototipe teknologi tepat guna yang dikembangkan.
”Inovasi yang ditampilkan meliputi berbagai bidang seperti pertanian presisi, peternakan cerdas, pengolahan hasil panen, hingga transportasi masa depan berbasis listrik,” katanya.
Salah satu inovasi unggulan adalah Smart Kandang, kata Fahrudin, sebuah sistem kandang otomatis yang dilengkapi sensor load cell untuk mendeteksi berat kotoran ternak dan mengaktifkan sistem pembuangan secara otomatis.
Tak hanya itu, sistem ini juga dilengkapi sensor gas amoniak untuk memantau kualitas udara dalam kandang secara real-time, serta kipas otomatis yang menyala ketika suhu melebihi ambang batas.
”Semua sistem ini disokong oleh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), menjadikan kandang mandiri energi dan ramah lingkungan,” ujar Fahrudin yang juga sebagai pembimbing dalam pembuatan alat yang ditampilkan di expo tersebut.
Di bidang pertanian, lanjutnya, mahasiswa USM menghadirkan Smart Farming, sebuah alat penyiram tanaman otomatis yang bekerja berdasarkan sensor kelembaban tanah dan suhu lingkungan.
Ketika tanah terdeteksi kering, sistem akan mengaktifkan penyiraman secara otomatis. Dengan tambahan modul kendali IoT, alat ini memungkinkan pengawasan dan pengaturan jarak jauh melalui ponsel pintar. Seperti inovasi lainnya, alat ini menggunakan energi dari PLTS, sehingga dapat dioperasikan di daerah tanpa akses listrik.
”Tak kalah menarik, tim juga mempersembahkan mesin sortir biji kopi otomatis berbasis IoT yang mampu mengelompokkan biji kopi berdasarkan ukuran melalui penyaringan bertingkat,” ungkapnya.
Dia menambahkan, setiap kompartemen dilengkapi sensor load cell untuk menghitung berat hasil sortir secara akurat, sementara data produksi disajikan secara digital melalui dashboard yang terhubung dengan internet.
Teknologi ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan mutu hasil panen petani kopi lokal, sekaligus menjadi contoh nyata teknologi tepat guna di sektor pertanian.
Melengkapi deretan inovasi, mahasiswa Teknik Elektro USM juga menghadirkan prototipe mobil listrik model Hot Rod, kendaraan futuristik dengan kendali berbasis IoT yang memungkinkan pengawasan status baterai, kecepatan, serta pengendalian jarak jauh melalui aplikasi ponsel.
”Kendaraan ini menjadi simbol semangat transisi menuju transportasi rendah emisi berbasis teknologi lokal dan kemandirian inovasi mahasiswa,” tuturnya.
Sepanjang kegiatan, para dosen pembimbing dan mahasiswa tampak aktif berinteraksi dengan pengunjung, menjelaskan fungsi, manfaat, serta potensi pengembangan dari setiap alat yang ditampilkan.
Antusiasme masyarakat sangat tinggi, terutama saat melihat langsung bagaimana teknologi sederhana namun canggih ini dapat di operasikan dan di coba secara langsung.
Fahrudin berharap, seluruh karya yang dipamerkan tidak hanya menjadi proyek akademik, tetapi juga mampu memberikan dampak langsung bagi masyarakat mendorong terbentuknya desa cerdas (smart village), kemandirian energi, serta kesiapan dalam menghadapi era digital yang terus berkembang. St