JAKARTA (Jatengdaily.com) – Tingginya konsumsi jamur tiram di Kota Padang, Sumatra Barat, membuka peluang usaha yang menjanjikan. Kesempatan ini dimanfaatkan secara cerdas oleh Sekolah Perempuan bersama Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Forum Nagari Baringin dengan merintis budidaya jamur tiram di Kelurahan Baringin, Kecamatan Lubuk Kilangan. Berkat pendampingan dan dukungan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui anak usahanya, PT Semen Padang, usaha ini berkembang pesat dan kini mampu memproduksi 3 hingga 7 kilogram jamur tiram setiap hari.
Pengelola UEP Jamur Tiram Sekolah Perempuan, Tin Suarni, mengungkapkan bahwa tingginya permintaan jamur tiram di Kelurahan Baringin dan sekitarnya menjadi pemicu utama dirintisnya budidaya ini. “Bak gayung bersambut, ide ini mendapat dukungan dari PT Semen Padang berupa fasilitas pendukung dan pendampingan, yang menjadi fondasi awal kesuksesan program ini,” ujarnya.
Budidaya jamur tiram dimulai sejak September 2024, dengan dukungan penuh dari PT Semen Padang, mulai dari penyediaan bibit, media tanam, oven pengering, pondok budidaya, hingga berbagai perlengkapan pendukung. Bermodal 1.000 media tanam di awal, kini jumlahnya telah berkembang menjadi 3.000 media tanam, dan hasil panennya terus meningkat. Produksi harian saat ini mencapai rata-rata 3–5 kg, bahkan pernah menembus angka 7 kg per hari.
Tidak hanya menjual jamur segar sebagai bahan baku olahan, kelompok usaha ini juga mengembangkan produk makanan siap konsumsi seperti keripik dan rendang jamur tiram. Tin Suarni berharap, dengan potensi iklim dan pasar yang menjanjikan, Kelurahan Baringin dapat menjadi sentra budidaya jamur tiram di Kota Padang. Saat ini, harga jual jamur tiram mencapai Rp25 ribu per kilogram, menjadikannya peluang ekonomi yang potensial, terutama bagi ibu rumah tangga.
“Terima kasih kepada SIG dan PT Semen Padang atas dukungan dan bantuannya. Usaha ini sangat membantu meningkatkan ekonomi keluarga kami. Semoga ke depan semakin sukses dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” ucap Tin Suarni.
Sementara itu, Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menyampaikan bahwa dukungan terhadap budidaya jamur tiram merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan.
“Salah satu fokus SIG dalam keberlanjutan adalah menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang inovatif dan tepat sasaran. Kami ingin program ini memberi dampak positif yang berkelanjutan, seperti yang terlihat dari perkembangan budidaya jamur tiram di Baringin,” ungkap Vita.
Lebih lanjut, Vita menegaskan bahwa SIG Group berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat. Kesuksesan UEP Jamur Tiram Sekolah Perempuan menjadi salah satu bukti nyata kontribusi SIG dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui penguatan peran perempuan dalam sektor usaha produktif. St