BANDUNG (Jatengdaily.com) Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menghadiri Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Bandung. Kehadiran Kepala Negara menegaskan komitmen pemerintah dalam membangun Indonesia melalui penguasaan ilmu pengetahuan, riset, dan industrialisasi nasional.
Presiden tiba di lokasi menggunakan kendaraan taktis ringan Maung Garuda produksi PT Pindad (Persero), yang dilengkapi pelat “INDONESIA-1”. Kendaraan buatan dalam negeri tersebut bukan hanya mencerminkan kekuatan teknologi pertahanan Indonesia, namun juga menjadi simbol kebanggaan nasional atas kemandirian industri strategis.
Presiden Prabowo menyampaikan pentingnya inovasi dan kedaulatan teknologi sebagai fondasi Indonesia Emas 2045. Ia juga meninjau langsung pameran inovasi bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) yang menjadi bagian utama agenda KSTI 2025.
“Penguasaan sains dan teknologi harus menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi nasional. Ini bukan pilihan, tapi keharusan,” tegas Presiden, dalam keterangan tertulis yang dilansir dari InfoPublik, Jumat (8/8/2025).
KSTI 2025 mengusung tema “Sains dan Teknologi untuk Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi” sebagai platform kolaborasi nasional lintas sektor. Acara ini mempertemukan peneliti, guru besar, praktisi industri, serta pengambil kebijakan untuk menyamakan visi strategis menuju transformasi ekonomi berbasis riset dan teknologi.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto, menyebut bahwa penguasaan saintek menjadi kunci pertumbuhan jangka panjang Indonesia. “Untuk menghadirkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, kita harus mengelola industrialisasi secara lebih terencana. Dan kuncinya adalah sains dan teknologi,” ujar Menteri Brian.
Agenda KSTI selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya butir ke-4 dan ke-5, yaitu memperkuat pembangunan SDM serta melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Kehadiran Presiden juga menandai dorongan politik tertinggi bagi percepatan ekosistem riset dan inovasi nasional.
Sejumlah pejabat tinggi negara turut mendampingi Presiden, antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airl angga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Viada Hafid, serta Menteri Sekretaris Kabinet Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. she