in

Ganggu Pengunjung Kuliner di Simpanglima, Satpol PP ‘Bersihkan’ Pengamen dan GOT

Komandan Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto saat memberikan pembinaan kepada pengamen yang tertangkap. Foto: Ugl

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Komandan Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto mengatakan, petugas Satpol melakukan operasi yustisi dengan sasaran pengamen yang hampir setiap malam mengganggu pengunjung kuliner di kawasan Simpang Lima.

“Operasi yustisi dengan sasaran terhadap pengamen dilakukan karena petugas Satpol PP sering mendapat keluhan masyarakat, terutama pecinta kuliner bila di kawasan Simpang Lima, sering terganggu dengan ulah pengamen yang tidak memberikan kenyamanan pada saat pengunjung menikmati kuliner di Semarang,” kata Fajar usai melakukan operasi yustisi, Kamis malam (7/6/2019).

Dikatakan Fajar, operasi yustisi di kawasan Simpang Lima menangkap sembilan orang yang sering jrang-jreng mengganggu kenyamanan pecinta kuliner yang sedang menikmati menu kuliner di pusat kota Semarang tersebut.

“Kami menangkap sembilan orang dalam operasi yustisi. Mereka masing-masing adalah tiga orang usia ibu-ibu, seorang pemain piano, dua orang badut, dan tiga cong bencis yang sedang mengamen di warung-warung kuliner Simpang Lima,” kata Fajar.

Dikatakan Fajar, operasi yustisi dilakukan oleh petugas Satpol karena sering ada laporan dari masyarakat yang terganggu dengan keberadaan pengamen yang sering jrang-jreng di warung-warung pusat jajan aneka kuliner di kawasan itu.

Menurut Fajar, Simpang Lima sudah menjadi ikon Kota Semarang dengan aneka kuliner sehingga kawasan Simpang Lima harus steril dari pengamen, Pengemis, Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT).

“Pusat Kota Semarang di Simpang Lima merupakan prioritas steril dari pengamen dan PGOT sehingga kawasan tersebut harus bersih dari gangguan jrang-jreng terhadap penikmat kuliner,” tegas Fajar.

Mereka yang tertangkap operasi yustisi, kata Fajar dibawa ke markas besar Satpol PP dan perangkat untuk mengamen disita. Lalu, mereka diberikan pembinaan agar tidak mengulangi perbuatannya dengan mengganggu pengunjung di kawasan Simpang Lima.

Sedangkan untuk mengantisipasi pemain lama atau pendatang baru, kata  Fajar, maka Satpol PP mendirikan posko Satpol yang setiap hari dijaga tiga personil petugas Satpol.

“Kami setiap hari juga sudah menurunkan satu regu petugas Satpol untuk mengantisipasi agar kawasan Simpang Lima benar-benar steril dari pengamen dan PGOT,” tegas Fajar Purwoto.

Bila kondisi Simpang Lima sudah benar-benar steril dari gangguan pengamen dan PGOT, maka regu Satpol ditarik kembali dari kawasan pusat jajan kuliner tersebut. Ugl–st

Written by Jatengdaily.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Warga Masih Antusias Ngalap Berkah Gunungan Grebeg Syawal

Kupat Glabed Khas Tegal yang Gurih dan Nikmat