AMSTERDAM (Jatengdaily.com) – Tottenham Hotspur mencatat sejarah Liga Champions, setelah berhasil masuk ke babak final usai mengalahkan Ajax Amsterdam 3-2 di Johan Cruyff Arena, Kamis (9/5/2019) dinihari WIB. Dengan hasil itu, agregat kedua tim sama kuat 3-3 namun Tottenham punya tiga gol tandang berbanding satu milik Ajax.
Alhasil final Liga Champions akan menampilkan dua tim Liga Inggris, yakni Liverpool kontra Tottenham Hotspur pada laga puncak di Wanda Metropolitano, Madrid, pada 1 Juni 2019 mendatang.
Tottenham Hotspur menjalani laga leg kedua melawan Ajax dengan sangat ketat. Dengan membawa defisit satu gol saat kalah di leg pertama, Spurs di awal pertandingan sudah keteteran menghadapi tim tuan rumah. Benar saja, babak pertama Ajax sudah mengkonversi dua gol lewat Matthijs de Ligt menit 6 dan Hakim Ziyech menit 35.
Drama babak kedua lah yang membuat semuanya berubah. Adalah Lucas Moura yang menjadi pembeda pertandingan dinihari tadi. Tak terduga dua mencetak hattrick di bebak kedua, masing-masing menit 56,59 dan 90+6. Tiga gol yang bukan sekadar membawa Spurs ke final namun juga menorehkan sejarah bagi anak asuh Mauricio Pochettino.
Bagi Tottenham ini adalah final Liga Champions pertama dalam sejarah. Sementara buat Liverpool, ini merupakan final ke-9. Prestasi terbaik Spurs adalah ke semi final European Cup di tahun 1962 dengan kalah lawan Benfica.
“Kami sekarang tengah hidup dalam impian kami. Lima tahun lalu saat kami datang, kami harus mengurangi jurang menuju empat besar, dan kemudian untuk meraih peluang main di Liga Champions.Saya pikir tidak ada yang akan percaya kalau kami pada akhirnya bisa juga main di UCL selama tiga musim dan bertarung sampai ke babak ini,”ungkap Pochettino.
Mauricio Pochettino tak sungkan memberikan kode jika tugasnya berpeluang berakhir di Tottenham Hotspur setelah mereka sanggup melaju ke final Liga Champions. Ia siap pergi meninggalkan Spurs setelah gelaran ini berakhir, juara untuk pertama kalinya dalam sejarah klub atau tidak. “Rasanya akan sangat fantastis untuk menutup lembaran lima tahun dan pulang ke rumah,” ujar Pochettino saat sesi wawancara.
Pada saat wartawan mengklarifikasi maksud dari sang manajer Argentina, apakah pernyataan itu berarti dirinya siap keluar dari Spur setelah laga final, ia membalas dengan tidak main-main. Ada nada kelelahan dari apa yang ia sampaikan.
“Untuk memenangkan Liga Champions bersama Spurs di situasi berbeda seperti ini, di musim ini, mungkin saya perlu berpikir untuk melakukan hal berbeda kelak. Saya tidak main-main, karena untuk bisa mengulangi keajaiban seperti ini lagi, kalian tahulah,” ujarnya. yds
GIPHY App Key not set. Please check settings