Oleh: Harimurti SST
Statistisi Ahli Muda di BPS Kabupaten Pekalongan Provinsi Jawa Tengah
PERTANIAN merupakan salah satu sektor yang tangguh dalam menghadapi krisis ekonomi. Sejarah mencatat ketika krisis ekonomi besar menerjang pada tahun 1998, sektor pertanian Indonesia bisa bertahan, bahkan tetap tumbuh positif. Saat itu, sektor pertanian masih mampu tumbuh positif 0,26% disaat pertumbuhan ekonomi ambruk hingga mencapai minus (-13,10%).
Begitu pula saat krisis 2008, krisis yang menyebabkan kehancuran sistem keuangan dunia yang berdampak kelumpuhan pada banyak sektor di seluruh dunia. Ekonomi dunia terpuruk hingga minus (-0,1%). Negara-negara industri Eropa dan eksportir Asia menjadi korban dampak krisis global. Namun Indonesia mampu bertahan dengan pertumbuhan ekonomi 6% dan sektor pertanian bahkan tercatat naik signifikan sebesar 14,4% pada tahun 2008. Gambaran ini menunjukkan kinerja sektor pertanian memiliki pengaruh cukup besar terhadap pertumbuhan dan ketahanan ekonomi nasional.
Kinerja positif sektor pertanian pada tahun 2008 juga terlihat dari catatan neraca perdagangan ekspor-impor. Volume ekspor pertanian tahun tersebut tumbuh 12,9% dan impor turun sebesar 20,9%. Keadaan terkait dengan kondisi kelangkaan pangan di pasar global pada tahun tersebut. Ancaman kelangkaan pangan terjadi sebagai salah satu dampak krisis ekonomi global. Indonesia sebagai salah satu negara pertanian di Asia, tidak terlalu terdampak oleh krisis global yang terjadi.
Saat ini, pada situasi merebaknya virus covid-19 pada awal tahun 2020 yang telah menyebabkan ekonomi dunia mengalami resesi dan kontraksi pada tahun 2020 sebesar -3% (IMF,2021), Indonesia juga mengalami hal yang sama. Pertumbuhan ekonomi minus (-2,07%) dan hampir seluruh sektor mengalami kontraksi namun sektor pertanian kembali mengukuhkan kekuatannya. Sektor ini sebagai salah salah satu sektor tangguh yang mampu tumbuh posistif sebesar 3,16% (BPS, 2021).
Potensi Pertanian
Salah satu sektor riil yang benar-benar dibutuhkan oleh manusia adalah sektor pertanian. Jika tidak ada bahan pangan hasil sektor pertanian, manusia akan mati. Sektor pertanian sangat penting karena memiliki banyak peranan. Sumber daya alam telah memungkinkan tumbuhkan tanaman dan hidupnya hewan dan ikan.Jika ditransaksikan dan diusahakan, akan menjadi kegiatan pertukaran barang dan jasa.
Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah. Keanekaragaman hayati darat Indonesia merupakan terbesar nomor dua di dunia setelah Brazil. Bahkan keanekaragaman laut, Indonesia menduduki peringkat pertama. Keragaman jenis komoditi pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan kehutanan sudah lama diusahakan untuk sumber pangan dan pendapatan masyarakat.
Kondisi geografis Indonesia yang berupa dataran tinggi dan rendah mendukung keanekaragaman hayati tersebut. Limpahan sinar matahari dan intensitas hujan yang merata sepanjang tahun memungkinkan untuk aneka jenis tanaman dan ternak asli daerah tropis bisa tumbuh dan berkembang biak dengan baik. Gunung berapi yang banyak dimiliki oleh Indonesia, walaupun mempunyai dampak buruk berupa bencana alam, tetapi abu vulkaniknya sangat bermanfaat untuk pertanian karena banyak mengandung mineral yang menyuburkan tanaman. Tidak heran jika masa dahulu wilayah Indonesia pernah menjadi rebutan penjajah asing demi kekayaan alam yang melimpah di Indonesia.
Sejarahnya, sejak pra kolonial hingga era penjajahan, penduduk nusantara telah makmur karena pertanian. Berbagai catatan sejarah dunia menyebutkan kerajaan-kerajaan di Nusantara kekayaannya telah menyamai kerajaan-kerajaan di India. Era penjajahan Belanda, produk utama pertanian diperdagangkan secara monopoli. Pemerintah kerajaan Hindia Belanda mengintesifkan pertanian dengan aturan Sistem Tanam Paksa (1830 – 1870). Dan berhasil menjadikan Kerajaan Belanda menjadi salah satu kerajaan terkaya di dunia waktu itu.
Pertanian di Nusantara telah memberikan bukti kekayaan kepada siapa yang mengelolanya. Kembali pada jati diri perekonomian bangsa yang sudah terbukti selama ratusan bahkan ribuan tahun mampu memberikan kemakmuran kepada rakyatnya. Dan saat Indonesia mengalami krisis dan pandemi, pertanian kembali tampil di depan dan melindungi rakyat Indonesia dari kelaparan. Sehingga sudah saatnya pemerintah memfokuskan pembangunan ekonominya kepada pertanian.
Bisa dikatakan Pertanian di Indonesia menjadi sebuah potensi yang harus dimaksimalkan oleh semua pihak. Pertanian merupakan sektor yang memiliki peranan signifikan bagi perekonomian Indonesia.
Ancaman Pertanian
Tetapi melihat kontribusi pertanian pada PDB Indonesia terus mengalami penyusutan hingga 1,22 persen dalam satu dasa warsa ini menunjukkan bahwa pembangunan di sektor pertanian terus mengalami kemunduran. Lahan pertanian mengalami penyusutan hingga 150 hektar setiap tahun (Kementerian ATRBPN, 2021). Kondisi ini terjadi lantaran pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat setiap tahunnya. Sementara lahan yang ada terbatas. Lahan ini beralih menjadi industri, perkantoran, kawasan bisnis, perumahan dan lain-lain.
Ditambah dengan generasi muda yang enggan terjun sebagai petani.Tercermin dari jumlah petani dengan usia 55 tahun ke atas mencapai 64 persen. Dan petani usia dibawah 25 tahun hanya mencapai 0,99 persen saja (Sutas, 2018).
Wajar jika generasi muda meninggalkan pertanian. Karena kehidupan petani jauh dari kata sejahtera. Nilai Tukar Petani yang menggambarkan indeks yang diterima petani dibandingkan dengan indeks yang dibayar petani hanya berkisar di angka 100 bahkan sering di bawah 100. Artinya pendapatan petani dari usahanya tidak mencukupi untuk biaya produksi dan kebutuhan konsumsi rumah tangga petani. Tidak heran jika 46,30 persen penduduk miskin adalah petani.
Selama ini pembangunan pertanian selalu difokuskan pada upaya peningkatan produksi dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan. Akibatnya,tanpa disadari pembangunan pertanian selalu berujung pada lemahnya daya saing produk pertanian danbelum baiknya tingkat kesejahteraan petani.
Daya Ungkit Pertanian
Untuk meningkatkan kesejahteraan petani, pemerintah maupun pihak swasta sebagai investor di bidang pertanian bisa menciptakan peluang usaha tani dengan melihat berbagai aspek. Pertama, aspek permintaan. Sektor pertanian bisa dikembangkan dari sisi hulu, tengah sampai hilir. Dari sisi hulu, permintaan benih/bibit terus meningkat, ini merupakan peluang usaha yang sangat menjanjikan. Kebutuhan Indonesia sampai saat ini masih dipenuhi dari pasar impor. Kalaupun ada dari Indonesia, kualitasnya masih kalah dari benih impor terutama sayuran. Perlu dikembangkan industri perbenihan di Indonesia untuk menangkap peluang usaha pertanian.
Kedua, aspek penawaran. Aspek ini terkait dengan produksi pertanian. Kecenderungan petani melakukan panen bersamaan, karena pertanian di Indonesia masih tergantung dengan iklim. Di saat panen raya penawaran meningkat sedangkan permintaan tetap. Yang terjadi harga produk pertanian jatuh. Tidak jarang petani merugi dengan keadaan ini. Di sini peran pemerintah sangat diharapkan untuk bisa menyerap produk pertanian, sehingga petani tidak merugi. Bisa menggandeng investor untuk menyerap dan membuka peluang industri UMKM untuk pengepakan, pengemasan dan pengolahan produk untuk meningkatkan nilai tambah pertanian.
Ketiga, aspek distribusi. Distribusi sangat penting karena tidak semua wilayah menjadi sentra pertanian. Mengembangkan sistem pemasaran digital menjadi solusi untuk peluang usaha di bidang pertanian. Setelah hasil produk pertanian dikemas atau diolah maka pemasaran produk bisa lewat internet dan atau pemerintah melakukan promosi dan iklan produk pertanian tersebut.
Keempat, aspek teknologi. Perkembangan teknologi bisa mempengaruhi produsen untk mengembangkan usahanya. Teknologi memungkinkan munculnya efisiensi usaha. Dengan adanya efisiensi, ada daya saing bagi suatu produk. Dengan teknologi memungkinkan produsen menghasilkan produk sesuai dengan kebutuhan konsumen. Seperti makanan sehat atau produk organik yang sekarang sering dicari oleh konsumen golongan atas, bisa dikembangkan peluang usaha disektor pertanian.
Dengan adanya pandemi menunjukkan kekuatan sektor pertanian. Indonesia seperti diingatkan untuk kembali fokus dan menjadikan pertanian sebagai pondasi pembangunan. Sehingga rakyat tenang karena perut kenyang.Jatengdaily.com-st