in ,

Ekonomi Ramadan dan Lebaran

Oleh: Laeli Sugiyono
Statistisi Ahli Madya
BPS Provinsi Jawa Tengah

DALAM konteks ekonomi, momentum Ramadan pemicu paling positif dalam mendorong aktivitas ekonomi. Bahkan, momen ini punya andil penting mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan konsumsi masyarakat.

Makanan, sandang, dan jasa (transportasi dan pembayaran) adalah komoditas dan sektor paling banyak disasar. Hasil kajian Nielsen Global Survey tahun lalu menyebut, momen Ramadan mendongkrak permintaan barang konsumsi hingga 9,2 persen.

Kegiatan eknomi Ramadan dan kemudian dilanjutkan dengan kegiatan ekonomi Lebaran tetap menarik untuk dicermati baik dari sisi permintaan maupun penawaran. Fenomena dan masalah ekonomi yang timbul pada rangkaian peristiwa tersebut menjadi topik klasik tapi tetap kekinian. Karena peristiwa Ramdan dan Lebaran tahun 1442H yang jatuh pada masa pandemi COVID-19. Keadaan tersebut yang menyebabkan berbeda dengan peristiwa yang sama sebelum pandemi COVID-19.

Ekonomi Ramadan
Ekonomi Ramadan merujuk geliat ekonomi masyarakat pada bulan Ramadhan. Ini terekam dari mesin ekonomi makro (perusahaan) dan mikro (rumah tangga), yang merasakan denyut ekonomi dengan peningkatan konsumsi di balik kekhidmatan ritual Ramadan.

Itu tercermin sejak Ramadan tiba, tumbuh berbagai geliat ekonomi. Di Jawa, diawali tradisi berbagi ‘ruwahan’ dan ‘munggahan’ diikuti antusiasme aktivitas filantropis lain, misal berinfak, bersedekah, zakat, wakaf, dan takjil gratis.

Implikasi ekonomi dari hal tersebut bertambahnya likuiditas di masyarakat, uang yang awalnya diam, bergerak menumbuhkan aktivitas ekonomi, menciptakan efek pengganda ekonomi. Terjadi percepatan perputaran uang, pergerakan barang dan jasa.

Konsekuensi logisnya ekonomi Ramadan memicu inflasi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi pada bulan April 2021, tanggal 13 April sudah memasuki Ramadan, mencapai 0,13% dibandingkan bulan sebelumnya (month on mounth/mom). Pada bulan Maret 2021 inflasi hanya sebesar 0,08% (mom). Sementara inflasi Januari-Maret 2021 masing-masing 0,26%, 0,1% dan 0,08%. Penyumbang inflasi 0,13% pada April 2021adalah komoditas daging ayam.

Ekonomi Lebaran
Kegiatan ekonomi pada hari Raya Lebaran merupakan rangkaian kegiatan ekonomi di bulan Ramadhan. Momentum Lebaran dapat mendoong beberapa kegiatan ekonomi yang ujungnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi (Eid Mubarok led growth) dalam jangka pendek.

Lebaran sering dikaitkan dengan tnjangan hari raya (THR), baik bagi aparat sipil Negara (ASN), TNI, Polri, maupun pekerja karyawan swasta. THR yang diberikan sebelum lebaran tersebut tentu memicu pengeluaran konsumsi masyarakat yang pada akhirnya bermuara pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi (consumption led growth). Tradisi Lebaran juga berimplikasi pada pemerataan pendapatan, seperti kita maklum bahwa tradisi pulang kampung pada saat lebaran menimbulkan efek transfer uang (remitansi) dari kota ke desa (atau dari luar negeri ke domestik) buat orang tua dan keluarga/saudara (famili).

Data Bank Indonesia (2020), menunjukkan dana remtansi tahun 2016-2019, setiap tahunnya selalu meningkat. Dana remitansi tenaga kerja Indonesia (TKI), selama tahun 2016 tercatat Rp 119 triliun, tahun 2018 naik menjadi Rp 128 triliun dan tahun 2019 naik lagi menjadi Rp 138 triliun. Akan tetapi di masa pandemi tahun 2020 terjadi penurunan sebesar 17,6 persen dibanding tahun sebelumnya.

Kemudian pasca Lebaran terjadi lonjakan jumlah wisatawan yang berkunjung ke destinasi lokasi wisata, seperti taman wisata, kebun binatang, pantai, gunung, dan sebagainya. Kegiatan pariwisata tersebut mendorong aktivitas ekonomi dari pariwisata dan turunannya termasuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan memperoleh peningkatan pendapatan yang signifikan.

Meskipun terjadi pengurangan kuantitas dan intensitas aktivitas ekonomi Ramadan dan Lebaran karena ada larangan mudik lebaran, akan tetapi masyarakat menyiasati pulang kampung sebelum periode larangan 6-17 Mei 2021. Dan fenomena Ramadan dan Lebaran tahun 2021 masih cukup semarak. Wallahu alam bisawab. Jatengdaily.com-yds

Written by Jatengdaily.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Pembangunan Pasar Kaliwungu Kendal Dukung Pemulihan Ekonomi

Jalan Lingkar Brebes-Tegal Lengkapi Jaringan Jalan Nasional di Pantura