in

Wujudkan Generasi Emas dengan Cegah Anemia dan Stunting

Tim Puskesmas Gajah II saat kegiatan sosialisasi kesehatan reproduksi remaja dan pembagian TTD Fe di SMP Negeri 2 Gajah. Foto : ist

DEMAK (Jatengdaily.com) – Upaya pencegahan anemia dan stunting intensif dilaksanakan Puskesmas Gajah II. Seiring masuknya stunting pada deret kasus kesehatan yang menjadi perhatian pemerintah pusat, sehingga penanganannya wajib disegerakan untuk menghindari terjadinya lost generation.

Kepala Puskesmas Gajah ll dr Nani Eko Setyoningsih menuturkan, sebagaimana pernyataan UNICEF stunting suatu kondisi anak gagal tumbuh akibat gizi buruk kronis berkepanjangan. Penelitian juga menunjukkan, stunting dapat menurunkan IQ seseorang, hingga paling buruknya berpotensi mengakibatkan lost generation.

“Kondisi ini tentu saja tidak diharapkan, mengingat kita tengah menyongsong Indonesia Emas 2045 berikut SDMnya yang berkualitas,” ujarnya, didampingi Programer Promosi Kesehatan Puskesmas Gajah ll Nur Iwan Setiawan dan Programer Gizi Herlina, Senin (14/11).

Upaya pencegahan anemia dan stunting oleh Puskesmas Gajah ll dilakukan dengan mendatangi sekolah-sekolah dan madrasah setingkat SMP dan SMA untuk membagikan tablet tambah darah (TTD) Fe. Sekaligus sosialisasi tentang kesehatan organ reproduksi, dengan sasaran tentunya semua siswi remaja putri.

Seperti disampaikan Nur Iwan Setiawan saat kunjungan ke SMP Negeri 2 Gajah, pemberian tablet zat besi ke sekolah-sekolah untuk remaja putri dilakukan untuk meminimalisasi perempuan usia muda mengalami anemia. Pasalnya, jika ketika remaja menderita anemia dan suatu saat setelah menikah hamil, maka akan berpotensi melahirkan bayi dengan tubuh pendek atau stunting.

“Atau bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), akibat kurangnya supply oksigen dan makanan ke janin selama masa kehamilan,” imbuhnya.

Sedangkan sosialisasi mengenai kesehatan organ reproduksi, mencangkup masalah-masalah remaja yang berhubungan dengan peralihan dari masa anak ke dewasa. Bahwa masalah kesehatan remaja tidak hanya meliputi aspek fisik biologis, namun juga mental sosial.

Selain itu, lanjutnya, masa remaja adalah masa-masa paling rawan terhadap penyakit dan masalah kesehatan reproduksi. Kehamilan remaja dengan segala konsekuensinya. Oleh sebab itu diadakan sosialisasi kesehatan reproduksi untuk menambah pengetahuan tentang masalah kesehatan reproduksi.

“Termasuk terinfeksi Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti Gonorre, Spilis (Raja singa), hingga HIV,” ujarnya.

Maka itulah sosialisasi dan pembagian TTD Fe yang sudah ditetapkan jadwal konsumsinya serentak di sekolah setiap Rabu itu intensif dilaksanakan Puskemas Gajah II. Agar para remaja putri itu paham pentingnya memelihara kesehatan reproduksi, di samping kebersihan diri.

“Bahwa ada dampak negatif akan dialami jika mereka abai akan kesehatan organ reproduksi. Begitu pun ketika mereka tidak memperhatikan keseimbangan nutrisi dan gizi pada makanan yang dikonsumsi sehari-hari,” ungkap Nur Iwan Setiawan.

Sementara itu Kepala SMP Negeri 2 Gajah, Nasoka menyambut positif adanya pembagian TTD Fe serta kegiatan sosialisasi tentang kesehatan reproduksi, khususnya untuk siswi remaja putri. Sebab ketika mereka mengetahui manfaat tablet tambah darah juga cara mencegah anemia, hingga cara menjaga kesehatan organ reproduksi, diyakini permasalahan (kesehatan) remaja dapat ditanggulangi. Sehingga terwujud generasi emas.

Selama acara berlangsung, tim Puskesmas Gajah II menerapkan standar protokol kesehatan pencegahan covid-19. Hal itu mengantisipasi munculnya kasus covid-19 Omicron varian terbaru. st

What do you think?

Written by Jatengdaily.com

Universitas Semarang Press Gelar Workshop Penyusunan Buku Ber-ISBN

Sukseskan KTT G20, Smartfren Perkuat Layanan Telekomunikasi di Bali