in

Jawa Tengah di Ambang “Silver Economy”: Tantangan dan Peluang di Tengah Bonus Demografi yang Menua

Oleh: Garnis Nevi Fatmawati
Statistisi BPS Kabupaten Tegal

Pergeseran demografi yang signifikan, terutama peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka kelahiran, telah membawa Indonesia, termasuk Jawa Tengah, ke ambang sebuah era baru – era ekonomi perak atau “silver economy”. Ekonomi Perak atau silver economy merupakan sistem ekonomi yang berfokus pada kebutuhan dan potensi populasi lanjut usia.

Jawa Tengah, dengan jumlah penduduk yang signifikan dan proyeksi peningkatan pesat jumlah lansia, tidak bisa lagi mengabaikan implikasi ini.

Data proyeksi penduduk hasil SP2020 dari Badan Pusat Statistik menunjukkan peningkatan pesat jumlah lansia dalam beberapa dekade mendatang. Penduduk yang berumur 65 tahun ke atas meningkat dengan cepat dari tahun 2020 hingga 2035.

Berdasarkan hasil penghitungan proyeksi, penduduk berumur 65 tahun ke atas berjumlah 2,81 juta orang atau sebesar 7,72 persen dari total penduduk Jawa Tengah pada tahun 2020.

Peningkatan terus terjadi hingga tahun 2035. Tercatat pada tahun 2035, penduduk berumur 65 tahun ke atas di Jawa Tengah berjumlah 5,40 juta orang atau mencapai 13, 16 persen dari total penduduk.

Tantangan Peningkatan Jumlah Penduduk Lanjut Usia

Fenomena ini menghadirkan tantangan sekaligus peluang yang besar bagi pembangunan Jawa Tengah. Konsep “silver economy” atau ekonomi perak menjadi semakin relevan dalam konteks ini, menggarisbawahi potensi ekonomi yang dapat digali dari peningkatan jumlah penduduk usia lanjut.

Peningkatan jumlah penduduk lanjut usia di Jawa Tengah menuntut pergeseran paradigma pembangunan dari bonus demografi menuju silver economy. Hal ini memerlukan persiapan yang matang dari berbagai sektor untuk mengoptimalkan potensi dan mengatasi tantangan yang muncul. Tantangan ini antara lain :

Pertama, peningkatan jumlah lansia di Jawa Tengah membawa konsekuensi langsung pada sektor kesehatan. Beban penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes mellitus cenderung lebih tinggi pada kelompok usia lanjut.

Hal ini menuntut peningkatan kualitas dan kuantitas layanan kesehatan primer maupun rujukan. Selain itu, kebutuhan akan perawatan jangka panjang dan rehabilitasi bagi lansia yang memiliki keterbatasan fisik atau mental juga semakin mendesak.

Kedua, pergeseran struktur penduduk menuju usia lanjut juga berimplikasi pada pasar tenaga kerja. Penurunan jumlah angkatan kerja produktif berpotensi mengurangi produktivitas ekonomi.

Di sisi lain, potensi partisipasi lansia dalam kegiatan ekonomi perlu digali lebih lanjut. Pemberian kesempatan kerja yang fleksibel dan pelatihan keterampilan bagi lansia dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini.

Ketiga, peningkatan jumlah lansia juga berdampak pada sistem jaminan sosial. Program pensiun dan bantuan sosial bagi lansia perlu dievaluasi dan disesuaikan dengan kebutuhan yang terus berkembang.

Selain itu, dukungan terhadap keluarga sebagai pengasuh utama lansia juga penting untuk diperhatikan. Pembentukan jaringan sosial yang kuat di tingkat komunitas dapat membantu meningkatkan kualitas hidup lansia.

Potensi Silver Economy di Jawa Tengah

Peningkatan jumlah penduduk lanjut usia di Jawa Tengah tidak hanya menghadirkan tantangan, tetapi juga membuka peluang besar untuk mengembangkan konsep “silver economy” atau ekonomi perak.

Era ini menawarkan potensi ekonomi yang signifikan jika dikelola dengan strategi yang tepat. Jawa Tengah, dengan kekayaan destinasi wisata yang variatif, dapat mengembangkan pariwisata senior yang disesuaikan dengan kebutuhan lansia.

Wisata budaya, wisata religi, dan wisata kesehatan dapat menjadi daya tarik utama, dengan paket wisata yang tidak terlalu melelahkan dan akomodasi yang ramah lansia. Ini tidak hanya meningkatkan pendapatan melalui sektor pariwisata, tetapi juga memperkaya pengalaman wisatawan lansia.

Industri kreatif juga menawarkan peluang yang substansial. Lansia sering kali memiliki keterampilan dan pengetahuan yang berharga, yang dapat dimanfaatkan dalam produksi kerajinan tangan, kuliner khas, atau sebagai tutor dan mentor bagi generasi muda.

Contoh nyata dari potensi ini dapat dilihat dari kerajinan perak di Kotagede, Yogyakarta, yang telah menjadi sumber kesejahteraan masyarakat setempat selama puluhan tahun. Volunteerisme adalah aspek penting dalam mengaktifkan peran lansia dalam masyarakat.

Mereka dapat berkontribusi aktif dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan, seperti pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Ini tidak hanya memberikan manfaat sosial tetapi juga meningkatkan kualitas hidup lansia itu sendiri.

Peningkatan daya beli lansia juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor, seperti makanan sehat, obat-obatan, dan teknologi yang mendukung kemandirian lansia. Dengan demikian, lansia tidak hanya menjadi konsumen pasif, tetapi juga menjadi driver ekonomi yang aktif.

Untuk mengoptimalkan potensi ekonomi perak di Jawa Tengah, beberapa strategi kunci perlu diimplementasikan. Pemberdayaan lansia melalui pelatihan keterampilan, pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta pemberian akses informasi dan teknologi, adalah langkah awal yang penting. Membangun lingkungan fisik dan sosial yang ramah lansia, dengan fasilitas umum yang mudah diakses dan komunitas yang inklusif, juga sangat penting.

Contoh program yang dapat dilaksanakan termasuk pengembangan desa wisata senior, koperasi produksi lansia, program magang lansia, dan pengembangan aplikasi mobile untuk lansia. Ini semua dapat membantu mengubah Jawa Tengah menjadi contoh bagi daerah lain dalam meningkatkan kesejahteraan lansia dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Dalam keseluruhan, pengembangan silver economy di Jawa Tengah bukan hanya sebuah keharusan, tetapi juga sebuah peluang emas untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif dan prosper.

Dengan strategi yang tepat dan kemitraan yang kuat, kita dapat memastikan bahwa era ekonomi perak menjadi era kemakmuran bagi semua.Jatengdaily.com-St

Written by Jatengdaily.com

Investasi dalam Modal Manusia: Program Makan Siang Gratis sebagai Jembatan Masa Depan Kabupaten Tegal yang Lebih Baik

Pameran Wuling Year End Sale di Semarang, Berikan Promo Spesial dan Ragam Pilihan Produk