SEMARANG (Jatengdaily.com)- Sebanyak 13 mahasiswa dan dosen dari Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro (Undip) melakukan kunjungan akademis ke PT Stem Cell and Cell Research (SCCR) Indonesia, di Kota Semarang, yang merupakan laboratorium pengolah stem cell terkemuka di Indonesia.
Kunjungan ini merupakan bagian dari mata kuliah Kultur Jaringan Hewan, yang bertujuan memperkaya pemahaman mahasiswa terkait penelitian dan aplikasi teknologi stem cell dalam dunia kesehatan.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. dr. Agung Putra, M.Si.Med, selaku pemilik PT SCCR Indonesia, dan Bambang A. Mulyadi., CEO PT SCCR Indonesia sekaligus Rektor Institut Karya Mulia Bangsa (IKMB) yang dimiliki dan dikelola oleh SCCR Indonesia.
Dalam sambutannya, Prof. Agung Putra menyampaikan pentingnya kolaborasi antara dunia akademik dan industri untuk mendorong pengembangan teknologi berbasis stem cell di Indonesia. “Kami berharap kunjungan ini dapat memotivasi generasi muda untuk terjun lebih dalam ke dunia penelitian stem cell, yang merupakan masa depan dari pengobatan regeneratif,” jelasnya, Sabtu (19/10/2024).
Faheem Ahmad Khan, PhD, seorang staf peneliti internasional di SCCR Indonesia, memberi paparan mengenai motivasi dan prospek penelitian stem cell serta berbagai produk hasil pengembangan teknologi tersebut.
Ia menjelaskan bagaimana riset di bidang ini berpotensi memberikan solusi inovatif untuk berbagai penyakit degeneratif. “Pengembangan stem cell tidak hanya terbatas pada pengobatan, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan dalam penelitian regeneratif yang mendukung kesehatan manusia secara luas,” jelas Faheem Ahmad Khan, PhD.
Rangkaian kunjungan ini mencakup berbagai fasilitas penting di SCCR Indonesia. Para mahasiswa diajak mengunjungi Laboratorium Penelitian dan Pengembangan (R&D) dan Animal Model Research Center, di mana aplikasi stem cell pada model hewan diuji sebelum diterapkan pada manusia.
Puncak acara adalah kunjungan ke laboratorium pengolah stem cell yang berstandar CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), di mana para mahasiswa dapat melihat langsung proses isolasi dan pengolahan stem cell dengan standar internasional. Mereka sangat antusias dalam sesi diskusi mengenai proses produksi hingga aplikasinya dalam dunia medis.
Menariknya, kegiatan ini juga terkait erat dengan perkembangan terbaru dari Kampus IKMB, yang saat ini sedang dalam proses alih bentuk menjadi Universitas Prof Agung Putra. Kampus ini dikenal karena memiliki program studi unggulan seperti Biomedik dan Bioteknologi, yang didukung oleh fasilitas laboratorium berstandar internasional. Dengan standar tinggi ini, IKMB telah menarik perhatian banyak institusi dan berencana untuk menjadi pusat riset biomedis di Indonesia.
Bambang Mulyadi dalam kesempatan ini juga menyinggung masa depan universitasnya, yang tidak hanya berfokus pada pengajaran berkualitas, tetapi juga membuka peluang untuk kerja sama dengan institusi lain dalam bidang riset dan student exchange.
“Kami siap untuk memperluas jaringan kolaborasi dengan universitas, lembaga riset, dan pihak-pihak terkait lainnya, baik di dalam negeri maupun internasional. Melalui program-program seperti student exchange dan proyek riset kolaboratif, kami berharap bisa memberikan kontribusi yang lebih besar bagi kemajuan ilmu pengetahuan,” jelasnya.
Dr. Dra. Agung Janika, MSi selaku perwakilan dari Undip menyatakan bahwa kunjungan ini memberikan wawasan berharga bagi mahasiswa, khususnya dalam memahami relevansi teori yang mereka pelajari di kampus dengan aplikasinya di dunia industri. Kunjungan ini juga diharapkan memperkuat kerja sama antara institusi pendidikan dan industri untuk mendukung kemajuan riset dan pengembangan teknologi stem cell di Indonesia. she