SEMARANG (Jstengdaily.com) – Sinergi dan kolaborasi antar berbagai pihak menjadi fondasi utama dalam pengembangan potensi pangan lokal di Indonesia. Dalam memperkuat ketahanan pangan, tidak hanya diperlukan inovasi teknologi dan kebijakan yang mendukung, tetapi juga kerja sama antara akademisi, praktisi, pemerintah, dan masyarakat luas.
Inilah yang menjadi sorotan utama dalam Webinar Nasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknologi Pertanian Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang baru-baru ini, sebagai bagian dari peringatan Hari Pangan Sedunia.
Webinar dengan tajuk “Pengembangan Potensi Pangan Lokal untuk Mendukung Ketahanan Pangan” ini dihadiri oleh lebih dari 150 peserta yang mengupas berbagai tantangan dan peluang dalam pengelolaan pangan lokal sebagai langkah strategis untuk mencapai kemandirian pangan nasional.
Tiga narasumber utama, yakni Ir. Dyah Lukisari, M.Si (Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah), Agung Maashaba, SPt (Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan Kabupaten Semarang), dan Siyamto (praktisi pangan), menyampaikan pandangan mereka mengenai pentingnya sinergi lintas sektor untuk meningkatkan daya saing pangan lokal.
Ir. Dyah Lukisari, M.Si menekankan bahwa pengembangan pangan lokal harus didukung oleh kebijakan pemerintah yang tepat, inovasi dari akademisi, serta partisipasi aktif dari masyarakat. “Kolaborasi lintas sektor sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan, baik di tingkat daerah maupun nasional,” ujarnya.
Selain itu, Agung Maashaba menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam mengoptimalkan sumber daya pangan lokal, yang tak hanya berkontribusi terhadap ketahanan pangan, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat lokal. Sementara itu, Siyamto berbagi pengalaman dalam diversifikasi produk berbahan pangan lokal yang mampu meningkatkan daya saing produk di pasar.
Antusiasme peserta sangat terlihat dalam sesi tanya jawab yang interaktif, di mana berbagai solusi dan peluang pengembangan pangan lokal dibahas secara mendalam. Webinar ini tidak hanya menjadi sarana bertukar pengetahuan, tetapi juga membuka peluang kolaborasi yang lebih luas ke depannya. St