SEMARANG (Jatengdaily.com) – Dalam suasana penuh semangat kolaborasi, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Tengah menjalin kerja sama strategis dengan Universitas Semarang (USM), Senin (21/7/2025).
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang berlangsung di Ruang Telekonferensi Gedung Prof Dr Muladi Lantai 8 Kampus USM ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah awal membangun gerakan bersama dalam memperkuat pemberdayaan keluarga melalui peran nyata perguruan tinggi.
Ketua TP PKK Jateng, Nawal Arafah Yasin, dan Rektor USM, Dr Supari, menandatangani dokumen kerja sama yang memuat komitmen sinergi dalam mengimplementasikan 10 program pokok PKK dengan pendekatan Tri Dharma Perguruan Tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Dari Kelas ke Lapangan: KKN Tematik Berbasis Kebutuhan Masyarakat
Salah satu program unggulan hasil kolaborasi ini adalah penguatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang menyatu dengan program-program PKK, mulai dari tingkat provinsi hingga ke dasawisma, akar paling dasar dari gerakan PKK di masyarakat.
“Mahasiswa akan menjadi perpanjangan tangan untuk menyampaikan dan menjalankan program pemberdayaan keluarga. Ini bukan hanya kegiatan akademik, tapi bagian dari pengabdian nyata untuk masyarakat,” ungkap Nawal dengan nada optimistis.
Kesehatan Mental dan Hukum untuk Keluarga, Bersama Menguatkan Kecamatan Berdaya
Tak berhenti di situ, kerja sama ini juga merambah ke wilayah yang seringkali luput dari perhatian: layanan kesehatan mental dan bantuan hukum bagi keluarga. Kedua pihak akan bersinergi mendukung program Kecamatan Berdaya, inisiasi Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, yang menghadirkan rumah perlindungan, layanan disabilitas, dan pusat konseling di tingkat kecamatan.
“Banyak kasus yang memerlukan kehadiran tenaga ahli—psikolog, konselor, advokat. Kita ingin PKK hadir secara holistik, bukan hanya dalam aspek fisik dan ekonomi, tapi juga dalam perlindungan dan pendampingan,” imbuh Nawal.
Informasi dan Edukasi yang Mencerdaskan, Komunikasi yang Memberdayakan
Kerja sama juga meliputi penguatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada masyarakat. Melalui pendekatan yang berbasis bukti dan riset, edukasi diharapkan tidak hanya menjadi kegiatan informatif, tapi juga mengubah pola pikir dan perilaku keluarga menjadi lebih sehat, mandiri, dan berdaya.
“Setelah ini bukan sekadar penandatanganan. Kita akan susun Rencana Tindak Lanjut (RTL) secara konkret, agar program-program ini segera bisa dijalankan,” tegas Nawal.
Kampus yang Berdampak: USM Siap Bergerak
Rektor USM, Dr Supari, menyambut baik kolaborasi ini. Ia menekankan pentingnya kampus berkontribusi secara nyata di tengah masyarakat.
“Kami ingin menjadi kampus yang berdampak. Pesan Ibu Nawal tadi soal KKN Tematik langsung kami tangkap. Mahasiswa kami siap terjun, bukan hanya belajar, tapi juga membawa solusi,” ujar Supari.
Terkait dukungan terhadap Kecamatan Berdaya, Supari menyatakan USM memiliki sumber daya manusia yang siap terlibat—mulai dari konselor, ahli hukum, hingga edukator masyarakat.
“Mangga, jika dibutuhkan tenaga ahli dari kami, berapa pun jumlahnya dan sesuai keahlian yang diminta, kami siap ikut terlibat,” tandasnya.
Satu Visi, Banyak Tangan
Kerja sama antara TP PKK Jateng dan Universitas Semarang adalah cermin bahwa membangun kesejahteraan keluarga tidak bisa dilakukan sendirian. Dibutuhkan kolaborasi, empati, dan aksi nyata. Dari ruang kuliah hingga ke rumah-rumah di pelosok desa, dari teori ke praktik—semua demi satu tujuan: keluarga yang kuat, masyarakat yang tangguh. St