SEMARANG (Jatengdaily.com) – Satuan Pendidikan Nonformal Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF SKB) Kota Semarang terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan pendidikan berkualitas bagi masyarakat yang tidak dapat mengakses pendidikan formal.
Tak hanya menyelenggarakan program kesetaraan Paket A, B, dan C, lembaga di bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Semarang ini juga aktif menghadirkan kegiatan pengembangan diri dan keterampilan.
Salah satu kegiatan terbaru adalah pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun 2025 yang diselenggarakan khusus bagi murid baru. Acara berlangsung di aula SPNF SKB Kota Semarang pada Kamis, 24 Juli 2025, dengan mengangkat tema “Bahaya Pergaulan Bebas dan Kesehatan Mental”. Tema ini dipilih sebagai bentuk kepedulian terhadap tantangan sosial dan psikologis yang kerap dihadapi oleh generasi muda.
Dalam kegiatan tersebut, SPNF SKB bekerja sama dengan Payung Jiwa Psikologi Center. Hadir sebagai narasumber, Widya Ayu, S.Psi., M.H., founder Payung Jiwa, yang menyampaikan materi secara interaktif dan komunikatif. Dengan pendekatan yang santai namun sarat makna, Widya berhasil menggugah antusiasme para peserta untuk memahami risiko dari pergaulan bebas serta pentingnya menjaga kesehatan mental sejak dini.
“Pemahaman tentang pergaulan sehat dan kesehatan mental sangat penting bagi generasi muda, terutama bagi mereka yang sedang menempuh pendidikan non formal. Harapannya, materi ini tidak hanya menjadi pengetahuan, tapi juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Widya dalam sesi pemaparan.
Koordinator Pendidikan Kesetaraan SPNF SKB Kota Semarang, Diana Kartika Kusumawati, S.P., M.Pd., turut hadir dan memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Dalam sambutannya, ia menyampaikan terima kasih kepada Payung Jiwa Psikologi Center atas kolaborasi yang terjalin, serta memberikan pesan khusus kepada para murid baru.
“Kami berharap para peserta didik bisa benar-benar memahami materi yang telah disampaikan. Ini bukan sekadar pengenalan sekolah, tapi awal dari perjalanan pembelajaran hidup. Semoga ilmu yang didapat bisa dijadikan bekal dalam menjaga diri dan menjalani kehidupan dengan lebih bijak,” ucap Diana.
Melalui kegiatan MPLS ini, SPNF SKB Kota Semarang membuktikan bahwa pendidikan non formal tidak hanya fokus pada aspek akademik, namun juga mengedepankan pembentukan karakter dan kesejahteraan psikologis peserta didik. Sebuah langkah nyata dalam membangun generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga sehat secara mental dan sosial. St