DEMAK (Jatengdaily.com) – Ramadan 1440 H / 2019, Masjid Agung Demak kembali dipadati umat muslim dari berbagai daerah. Berharap berkah atau bahasa Jawanya ‘ngalap berkah’ Ramadan, mereka beri’tikaf memperbanyak ibadah sunnah di samping ibadah fardlu di masjid peninggalan Sultan Fatah dan Walisanga tersebut.
“Sama halnya tahun-tahun lalu, selama Ramadan ini Masjid Agung Demak terbuka lebar bagi masyarakat khususnya umat muslim untuk menunaikan ibadah Ramadan mulai dari Salat Tarawih, Tadarus, I’tikaf, Salat Tasbih, serta pengajian-pengajian umum lainnya,” terang Sekretaris Takmir Masjid Agung Demak H Suharso, Selasa (21/5).
Bahkan agar masjid kuno yang juga cagar budaya nasional itu terjaga 24 jam nonstop selama bulan puasa, setiap tengah malah hingga datangnya waktu sahur dilantunkan pula Shalawat Tarhim. Yakni puji-pujian untuk Rasulullah Muhammad SAW, dimaksudkan untuk membangunkan umat muslim yang berniat melaksanakan ibadah tengah malam.
Di sisi lain, sebagian masyarakat meyakini, ibadah Ramadan baik puasa, tarawih, i’tikaf hingga tadarus terasa kurang afdol jika belum dilaksanakan di Masjid Agung Demak. Sebab bagi mereka, kesakralan Masjid Agung Demak tak kalah dengan sucinya Masjidil Haram.
Maka tak heran jika pada malam likuran (malam ganjil di 10 hari terakhir) banyak umat muslim berdesakan melaksanakan Salat Tasbih hingga di pelataran masjid. Tentunya sekaligus diniatkan menyongsong Lailatul Qadar serta berharap Magfirah-Nya.
“Bagi umat muslim yang ingin Salat Tasbih pagi hari, kami juga telah menjadwalkannya pada pukul 07.00 tanggal 17 Ramadhan. Agar ibadah berlangsung khusuk, Takmir Masjid Agung Demak juga menghadirkan seorang imam untuk membimbing khususnya bagi mereka yang baru pertama kali melaksanakannya,” kata Suharso.
Sementara agar keutuhan dan kefasihan bacaan ayat-ayat suci Alquran dalam Salat Tarawih terjaga, setiap malam dihadirkan seorang hafiz untuk bertindak sebagai imam. Didampingi dua orang penyamak yang juga hafal Quran.
Hal sama dilakukan pada kegiatan tadarus yang dibagi menjadi dua kelompok. Yakni tadarus khusus ibu-ibu yang pada Ramadan 1440 H ini dipimpin Ustadzah Hj Munawaroh Said Al Hafidzoh. Serta tadarus umum yang dipimpin oleh KH Warosy Abdullah Al Hafidz, K Kolilur Rohman AH , juga K Masykuri Said AH, seusai Salat Tarawih di serambi Masjid Agung Demak. rie-yds
konten yang bagus, di website kampus saya juga memberikan berita tentang manfaat dan amalan iktikaf dimasjid, saya punya tautan untuk referensi Anda atau kunjungi di bawah
http://news.unair.ac.id/2016/07/11/memetik-manfaat-dan-amalan-iktikaf-masjid-ulul-azmi-unair/