in

Harga Bawang Putih Meroket, Disperindag Jateng Minta Impor ke Negara Lain

Harga bawang putih meroket, disebabkan berhentinya impor dari China menyusul penyakit Corona. Foto: adri

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Tengah menemukan melambungnya harga bawang putih. Pasalnya, bibit bawang putih hanya bisa hidup di daerah pegunungan dengan suhu tertentu. 

“Jadi masalahnya hanya bisa tanam di suhu sub tropis pegunungan saja. Di Jateng sendiri hanya di Temanggung dan Kabupaten Tegal sedangkan pasokan bawang putih di dua daerah itu terbatas,” kata Kepala Disperindag Jateng, Arief Sambodo, Senin (10/2/2020).

Dia mengungkapkan pasca isu merebaknya virus Corona yang berada di China, kata Arief untuk segera mencari solusi impor bawang putih ke negara lain agar kebutuhan tidak tersendat. Pasalnya, impor bawang putih dari China saat ini dihentikan sampai batas yang belum tahu.

“Kami kalau mau operasi pasar susah sekali, permasalahannya produk impor bawang putih ada di China. Bahkan informasinya ada penundaan impornya sampai sekarang,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menerangkan ketersediaan pasokan bawang putih di Jawa Tengah saat ini merosot drastis. Arief pun meminta kepada pemerintah untuk turun tangan mengatasi kelangkaan pasokan komoditas tersebut. 

“Karena memang kita 95 persen bawang putih impor langsung dari China. Sementara ini terganggu virus corona. Kita harapkan pemerintah berikan opsi kebijakan lain. Kalau ada kebijakan impor bawang putih tolong dicarikan dari negara lainnya. Saat ini kita memantau harga bawang naiknya sudah di angka Rp50 ribu. Sudah susah untuk dikendalikan,” ungkapnya.

Sedangkan seorang pedagang Kartijo di Semarang mengaku saat ini sejumlah pedagang bawang putih mengeluhkan pasokan bawang putih yang mulai seret. Pengiriman bawang putih impor atau dikenal bawang kating dari Tiongkok terhambat sejak seminggu terakhir.

“Pasokan menurun, bila semula dapat pasokan 12 ton per minggu. Kini cuma dapat 4 ton per minggu. Makanya, sekarang harganya naik jadi  pengiriman dari luar jadi terhambat. Karena mungkin gara-gara kabar virus Corona, jadinya pengiriman bawang putih dari sana ikut tersendat,” kata Kartijo

Terganggunya pasokan bawang putih telah membuat harganya meroket naik. Saat ini ia menjual per kilogram (kg) bawang putih seharga Rp 50 ribu. Harganya sudah naik sekitar 15 persen ketimbang situasi normal ia masih menjual Rp 30 ribu per kilo.

“Yang beli sekarang sudah mulai mengurangi pesanannya. Karena kita biasanya memasok ke pasar-pasar daerah. Mulai Kendal, Demak, Karangayu, Karangjati, Jatingaleh, Peterongan, mereka saat ini cuma membeli paling banyak 1 kuintal,” tutup Kartijo. adri-she

Written by Jatengdaily.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Baru 3 Bulan Ikut BPJAMSOSTEK dan Meninggal, Ahli Waris Panut Dapat Santunan Rp 42 Juta

Renovasi Masjid Istiqlal Diharapkan Rampung Sebelum Ramadan