DEMAK (Jatengdaily.com) – Gerakan Nasional Aksi Bergizi (GNAB) tingkat Kabupaten Demak sukses digelar, Rabu (26/10). Melibatkan ribuan pelajar madrasah, Dinas Kesehatan Kabupaten Demak mengajak mereka makan bersama alias mabar bekal makan yang telah ditentukan kandungan gizinya.
Ribuan pelajar yang diajak mabar tersebut dari MAN Demak, MTs Negeri 3 Demak dan MTs Negeri 5 Demak. Makan bersama yang dirangkai dengan kegiatan kesehatan lainnya seperti senam, minum tablet tambah darah (TTD) dan pemeriksaan anemia itu melibatkan personel puskesmas dan guru madrasah masing-masing.
Sebagaimana terlihat di MTs Negeri 5 Demak yang beralamat di Desa Tridonorejo Kecamatan Bonang. Sebanyak 895 pelajar, terdiri dari 488 puteri dan 407 putera, mengawali GNAB dengan senam bersama dipimpin langsung Kepala MTs Negeri 5 Demak H Nur Kamsan. Lanjut dengan mabar dan minum TTD yang terhubung secara virtual ke Kementerian Kesehatan RI di bawah pengawasan Kepala Puskesmas Bonang I dr Nurhayati didampingi Programer Promkes Puskesmas Bonang I Ina Widi Restanti.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Kurniawan Arifendi melalui Kabid Kesmas Sri Pudji Astuti SKM MKes menjelaskan, GNAB serentak dilakukan se-Indonesia dalam rangka menekan kasus stunting. Di samping juga sebagai upaya pencegahan anemia pada remaja puteri.
“Maka itu selain mengajak siswi minum TTD secara massal dan serentak di tiga madrasah, kami juga melakukan cek anemia secara sederhana. Seperti dilakukan oleh Tim Promkes Puskesmas Bonang I dengan cara memeriksa seklera mata siswi. Jika warnanya pucat, menandakan yang bersangkutan terindikasi anemia,” terangnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan secara bergilir, ditemukan kurang dari 10 persen siswi madrasah kawasan pesisir itu terindikasi kurang sel darah merah. Mereka pun diberikan surat rujukan periksa Hb di puskesmas sebagai tindak lanjut
Sedangkan mengenai mabar dengan kandungan gizi imbang, menurut Ina Widi Restanti, ketika makanan dalam sekali konsumsi terdapat karbohidrat, sayur, dan protein dalam jumlah yang imbang. “Alhamdulillaah bekal makanan yang dibawa siswa-siswi MTs Negeri 5 Demak terpantau telah sesuai petunjuk menu lengkap nutrisi dan gizi,” ujarnya.
Seperti diketahui, anemia pada remaja puteri menjadi cikal bakal lahirnya bayi stunting jika tidak dicegah sejak dini. Maka upaya penanggulangan dilakukan secara masif melibatkan lintas sektoral, agari gagal tumbuh pada anak akibat mal nutrisi tidak terjadi pada generasi mendatang di Indonesia.
Mengenai GNAB yang dilaksanakan dengan standar prokes pencegahan covid-19, Kepala MTs Negeri 5 Demak H Nur Kamsan menyambut positif dan berharap menjadi agenda rutin. Mengingat anemia menyebabkan anak didiknya menjadi lesu dan lemah, sehingga praktis berpengaruh pada keikutsertaannya pada proses belajar mengajar dan berujung kemerosotan prestasi akademis.st