DEMAK (Jatengdaily.com) – Isu nasional tentang pencegahan stunting disikapi daerah dengan berjuta cara. Di antaranya dengan menyiapkan remaja putri sebagai calon ibu, yang sehat dan jauh dari gejala anemia. Dengan gencar melakukan screening ke sekolah-sekolah atau pun madrasah, serta menindaklanjutinya dengan pemberian tablet tambah darah (TTD) sebagai bagian upaya pencegahan.
Seperti dilakukan Puskesmas Gajah I, yang pimpin langsung Kepala Puskesmas Gajah I dr Lutfi Hakim, terjun langsung ke sekolah-sekolah dan madrasah. Didukung tim lengkap tentunya, jemput bola melakukan screening anemia.
Saat sesi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) soal anemia, disampaikan, stunting merupakan kondisi di mana pertumbuhan anak terganggu, ditandai dengan tubuh pendek yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis. Di sisi lain, anemia dapat memicu berbagai masalah, termasuk juga risiko stunting pada anak.
“Perlu ketahui, ketika remaja sudah memiliki anemia, maka berpeluang menderita anemia saat setelah menikah dan kemudian hamil. Jika tidak ditangani sejak dini,akan berisiko terjadinya pendarahan saat persalinan, bayi berat badan lahir rendah, dan akhirnya melahirkan bayi stunting,” urainya, didampingi Programmer PKPR Puji Siswati STrKeb dan s Promosi Kesehatan Suwarsih SKep Ners serta Promoter Ernawati SKM, Kamis (28/7).
Anemia yang sering terjadi pada ibu hamil, lanjutnya, adalah anemia defisiensi besi. Gangguan ini biasanya disebabkan kekurangan zat besi di dalam tubuh. Sehubungan kondisi itu lah menjadi latar belakang dilakukannya jemput bola screening anemia ke sekolah dan madrasah, sebagai bagian upaya pencegahan.
Sebanyak 68 siswi tercatat menjalani screening anemia yang dilakukan di SMK Ganecha Kecamatan Gajah Kabupaten Demak. Setelah diambil sampel darah oleh petugas laborat Puskemas Gajah I Ning Sulyandari AMak, hasil pemeriksaan HB dikirim kembali ke sekolah sekaligus membagikan TTD kepada siswi-siswi yang terdiagnosa anemia. rie-st




