in ,

Secercah Asa di Tengah Pandemi

Oleh: Irma Nur Afifah SST MSi
Statistisi Muda BPS Kabupaten Kendal

PANDEMI COVID-19 masih melanda negeri ini, termasuk di Jawa Tengah tercatat kasus total terkonfirmasi COVID-19 pada Februari 2021 sebanyak 152.052 orang, menduduki peringkat ketiga setelah DKI Jakarta dan Jawa Barat (covid19.go.id). Pandemi bermula dari problem kesehatan yang kemudian merambah pada merosotnya kinerja ekonomi.

BPS mencatat angka pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah sampai dengan triwulan 4 2020 masih menyisakan kontraksi sebesar -3,34 persen. Turunnya kinerja ekonomi, berdampak angka kemiskinan Jateng meningkat, tahun 2019 tercatat sebesar 10,58 persen, tahun 2020 naik menjadi 11,41 persen. Hal selaras terjadi pada indikator ketenagakerjaan, di mana angka pengangguran turut meningkat, dari 4,72 persen pada 2019, menjadi 6,48 persen di tahun 2020. Problem kesehatan menghantui ibarat bayang-bayang hitam tak kasat mata, menggoyahkan lini strategis ekonomi dan sosial di Jawa Tengah.

Meski pandemi, BPS telah menyelesaikan Sensus Penduduk 2020 dan merilis hasilnya pada Januari 2021 yang lalu. Tercatat jumlah penduduk Jateng sebanyak 36,52 juta, dengan persentase penduduk usia produktif sebesar 70,60 persen dalam posisi bonus demografi, sementara persentase penduduk lansia tercatat sebesar 12.14 persen.

Komposisi penduduk menurut generasi, tercatat 25,31 persen Gen Z dan 24,93 persen Milenial, 22,53 persen Gen X, 14,18 persen baby boomer dan 10,61 persen Post Gen Z (BPS, 2020). Artinya komposisi generasi didominasi kaum muda mudi yaitu Gen Z dan Milenial. Berarti pula bahwa momen yang sangat tepat untuk terus memacu potensi sumber daya yang ada, demi kemajuan Jawa Tengah.

Sejauh ini prestasi yang diraih Jawa Tengah juga bergengsi, yaitu sebagai provinsi terinovatif dalam Innovative Government Award (IGA) 2020 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI pada Desember 2020 yang lalu.

Jawa Tengah mengalami proses catatan BPS yang menyajikan Angka Harapan Hidup tahun 2020 sebesar 74,37 tahun, lebih tinggi dibandingkan tahun 2019 yang selama 74,23 tahun (BPS,2020). Dan ternyata perempuan memiliki usia yang lebih panjang dibandingkan laki-laki, baik di 2019 maupun 2020, tercatat perempuan di Jateng memiliki harapan hidup sampai dengan 76.30 tahun dan laki-laki sampai usia 72.51 tahun pada 2020.

Naik dibandingkan tahun 2019, yang tercatat bahwa penduduk perempuan 76.16 tahun dan laki-laki 72.33 tahun. Sehingga dari sisi usia dapat disimpulkan bahwa penduduk Jawa Tengah telah mampu memperpanjang usia meski pun penambahan pada bilangan bulan, ini berarti juga bahwa penduduk telah dengan kesadaran penuh, mulai beralih pada lifestyle yang lebih sehat. Hal ini tercermin dari gencarnya pengaturan pola makan, pola diet sehat dan ragam menu yang lebih sehat disajikan lebih viral, menjadi hikmah di balik pandemi.

Harapan Ekonomi
Berbicara tentang pandemi, kita ketahui COVID-19 telah memberikan efek domino yang serius, artinya bahwa dampak COVID-19 yang sejatinya merupakan problem kesehatan, merambah ke problem ekonomi dan sosial, yang menerpa seluruh lapisan masyarakat.

Sebagaimana rilis BPS, tercatat Pertumbuhan Ekonomi Jateng kwartal 1 sebesar 2,60 persen, kwartal 2 sebesar -5,42 persen, kwartal 3 sebesar -3,92 persen dan kwartal 4 sebesar -3,34 persen, dan secara total pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2020 tercatat sebesar -2,65 persen.

Melihat angka pertumbuhan ekonomi per triwulan, ada secercah harapan bahwa ekonomi meskipun melambat, pelan-pelan mulai menunjukkan geliatnya. Kesehatan memang menjadi prioritas utama dalam pergerakan ekonomi makro. Betapa tidak, manakala kesehatan runtuh praktis sosial dan ekonomi ambruk.

Untuk itulah upaya-upaya terus dilakukan, di antaranya mulai penerapan PPKM, protokol kesehatan dan yang sedang dilakukan adalah vaksinasi. Pandemi ini bukan tidak mungkin dapat teratasi, namun memang perlu proses dan upaya yang kuat dari semua pihak untuk bersinergi bersama memerangi musuh tak kasat mata ini menjadi amunisi optimis sehingga bisa menggerakkan kembali roda perekonomian.

Secercah Asa
Secara liniear usia harapan hidup berbanding lurus terhadap ekonomi. Makin membaik ekonomi sejatinya harapan usia seseorang makin baik pula, artinya dengan pendapatan yang memadai dapat dikatakan bahwa seseorang akan mampu memenuhi kebutuhan primer (sandang pangan papan), kebutuhan sekunder dan bahkan tertiernya.

Sedangkan kondisi ekonomi dipengaruhi oleh kondisi kesehatan, untuk dapat beraktivitas memenuhi kebutuhan ekonominya, seseorang yang sehat tentu makin mampu bekerja menghasilkan pendapatan untuk diri maupun keluarganya.

Sejalan dengan itu adanya bonus demografi yaitu dominasi pada usia produktif pada level milenal dan Gen Z menjadi sumber daya potensial yang harus diasah dengan tepat sehingga menjadi generasi penerus yang bisa diandalkan. Dan saat ini telah terbukti bahwa telah tumbuh ekonomi kreatif yang digagas oleh kaum muda mudi dan menunjukkan keberhasilan dalam bisnisnya.

Sementara itu dari sisi angka harapan hidup yang panjang juga merupakan nilai plus bagi harapan keberlangsungan hidup karena mereka dinilai memiliki pertahanan kesehatan yang lebih baik sejak dini.

Peluang bonus demografi, Angka Harapan Hidup yang makin lama, potensi pertumbuhan ekonomi yang sedikit demi sedikit mulai membaik, merupakan harapan dan menjadi modal utama meraih kembali asa yang sempat tertunda karena pandemi yang melanda.

Potensi tersebut yang harus dijaga agar keadaan kembali terkendali. Dengan segala daya dan upaya, Jateng mencoba bangkit kembali, memerangi pandemi demi meraih kembali kondisi yang lebih baik lagi.

Kesehatan pulih, ekonomi bangkit, pembangunan berlanjut, problem sosial yang mencatat naiknya angka kemiskinan, pengangguran dan problem lainnya akan dapat teratasi, akhirnya semoga secercah asa yang ada ini menjadi booster semangat bangkit kembali di tengah pandemi yang tak kunjung berhenti. Jatengdaily.com-yds

Written by Jatengdaily.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Usai Dilantik, Gibran-Teguh Lanjut Cek Persiapan Vaksinasi di Klewer

Tiga Pengedar Pestisida Palsu Diamankan