JAKARTA (Jatengdaily.com) – Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, menerima audiensi Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, di Kantor Pusat Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, belum lama ini.
Pertemuan tersebut membahas kesiapan Jawa Tengah sebagai tuan rumah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional tahun 2026.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat itu, turut hadir Dirjen Bimas Islam Kemenag Abu Rokhmad dan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Saiful Mujab.
Menag Nasaruddin menyambut baik kesiapan Jawa Tengah dan mendorong agar pelaksanaan MTQ Nasional 2026 tidak hanya menjadi ajang rutin tahunan, namun mampu membawa pembaruan yang bermakna.
Ia mengusulkan agar penyelenggaraan MTQ diwarnai dengan kegiatan ilmiah berskala internasional, seperti seminar bertema ketuhanan yang melibatkan para pakar dari luar negeri.
“Kita ingin tampilkan hal baru, misalnya seminar tentang Tuhan, dengan pakar-pakar dari Mesir, Amerika, dan Eropa. Bisa ambil topik sains dan teologi,” ujar Menag.
Lebih jauh, Nasaruddin menegaskan bahwa pelaksanaan MTQ juga harus memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat setempat. Ia menilai event nasional ini memiliki potensi besar dalam menggerakkan berbagai sektor, mulai dari perhotelan, transportasi, hingga kuliner.
“Walaupun biayanya mahal, manfaatnya sangat besar untuk masyarakat. Hotel, transportasi, kuliner semua bergerak. Manfaatnya ke masyarakat langsung,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Taj Yasin menyampaikan bahwa secara prinsip, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap menjadi tuan rumah dan telah menyiapkan anggaran pelaksanaan MTQ. Namun, ia menunggu diterbitkannya Keputusan Menteri Agama (KMA) sebagai dasar resmi.
“Alhamdulillah tadi sudah secara lisan, sudah di-ACC bahwa kita menjadi tuan rumah MTQ tahun 2026. Dan kami juga pada prinsipnya sudah persiapkan anggarannya. Akan tetapi kita tunggu KMA-nya, keputusannya resmi, sehingga kami nanti bisa menyampaikan ke badan anggaran kami di DPRD,” jelasnya.
Wagub yang akrab disapa Gus Yasin ini juga menegaskan komitmen Pemprov Jateng untuk menghadirkan penyelenggaraan MTQ yang inovatif, sesuai arahan Menteri Agama. Mulai dari sistem penjurian hingga program pengembangan ilmu Al-Qur’an, diharapkan memberikan nilai tambah bagi peserta maupun masyarakat luas.
“Dan yang dipesankan oleh Pak Menteri sekali, tadi arahannya, bagaimana nanti ada tambahan-tambahan inovasi yang berbeda dengan MTQ-MTQ yang sudah dilakukan. Termasuk penilaiannya, bagaimana sistem penilaian jurinya, lalu ada pengembangan ilmu-ilmunya,” pungkasnya.
Dengan kesiapan dan komitmen tersebut, Jawa Tengah optimistis dapat menyelenggarakan MTQ Nasional 2026 secara meriah, bermutu, serta membawa manfaat luas bagi umat dan bangsa.St